Dari sini lah muncul berbagai permasalahan yang terjadi antara sang content creator dan pemilik bisnis. Khususnya dalam hal ini, konten tersebut memang berisi berbagai macam "bad review" atau hal-hal negatif seperti pengalaman tidak menyenangkan yang dirasakan dari sebuah restoran dan kemudian dibagikan dalam bentuk video yang di share melalui akun sosial medianya.
Perbedaan food critic, food blogger, dan food vlogger
Di dalam perkembangan sebuah bisnis F&B tidak hanya membutuhkan sebuah marketing dan promosi yang baik saja tetapi terkadang membutuhkan sebuah validasi dari 'sosok penting'. Di mana sosok ini kemudian yang akhirnya menjadi kunci penting dalam kesuksesan sebuah bisnis F&B.
Salah satu yang bisa menjadi sosok penting itu adalah food critic atau kritikus makanan. food critic sebenarnya adalah seorang penulis yang memiliki spesialisasi dalam memberikan komentar atau penilaian terhadap pengalaman mereka ketika menyantap makanan di sebuah restoran atau tempat makan.
Seorang food critic biasanya akan mengunjungi restoran, mencicipi makanan, yang kemudian akan diulas melalui sebuah tulisan tentang pengalamannya di restoran tersebut. Tidak hanya menilai mengenai rasa pada makanannya saja tetapi tentang segala hal mengenai restoran tersebut seperti suasana restoran hingga pelayanan yang diberikan.
Untuk menjadi seorang food critic sebenarnya tidak memiliki kriteria pendidikan tertentu yang menjadi syarat. Namun yang pasti adalah seorang food critic harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai food and beverages, bahasa dan teknis penulisan yang yang baik, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik juga.
Selain food critic, ada juga istilah "food blogger" atau seseorang yang mempublikasikan mengenai berbagai topik seputar kuliner yang biasanya berupa tulisan dan fotografi di situs web atau platfrom social media. Biasanya konten yang dibuatnya berisi tentang memasak makanan dari resep pribadinya hingga mencicipi berbagai jenis makanan di restoran-restoran tertentu.
Seorang food blogger juga biasanya aktif dan bertindak sebagai pemberi pengaruh sosial terhadap industri F&B yang ada. Mereka juga biasanya lebih "tampil" atau menunjukkan personalitasnya sebagai seorang individu. Namun satu hal keahlian yang diperlukan oleh seorang food blogger adalah keterampilan dalam bidang fotografi yang baik.
Karena konten mereka tidak hanya memberikan sebuah ulasan mengenai seputar kuliner saja, tetapi membagikan visual atau gambar dari sebuah makanan, suasana restoran, hingga bisa membuat personal brandingnya sebagai individu dibalik food blogger ini terlihat lebih menarik dan profesional.
Dan yang terakhir ada "food vlogger". Di era saat ini mungkin banyak masyarakat yang lebih familiar dengan istilah ini. Vlogger sendiri berasal dari kata video blogging. Sehingga food vlogger adalalah seseorang yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner yang kemudian membagikan ulasannya melalui sebuah konten video dalam durasi waktu tertentu.