Dari Ramadan juga kita bisa mengendalikan sebuah "keinginan tidak terbatas" yang merupakan penyebab dari kemerosotan moral masyarakat saat ini.Â
Melalui pola konsumsi saat Ramadan hingga kegiatan sosial yang berhubungan dengan masyarakat, mengajarkan kita betapa pentingnya nilai moral sosial yang bisa pelajari dan terapkan dari bulan suci Ramadan ini.
Selain itu ternyata Ramadan juga membawa kebahagiaan bagi umat muslim itu sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Filipe dan David dari Harvard Kennedy School melalui metode evaluasi subjective well-being (SWB) untuk melihat persepsi seseorang terhadap bulan Ramadan.
Hasilnya menunjukkan bahwa puasa di bulan Ramadan yang berlangsung lebih lama memiliki efek positif yang kuat, signifikan secara statistik, dan secara kuantitatif pada kesejahteraan subjek individu muslim.Â
Nilai SWB yang meningkat juga disebabkan oleh manfaat langsung yang hasilkan oleh Ramadan seperti kegiatan beribadah dan menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman.
Dapat dikatakan juga melalui momen bulan Ramadan ini meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup. Di mana pada bulan suci ini mendorong masyarakat untuk melakukan interaksi sosial dan melakukan kegiatan ibadah dengan lebih terkoordinasi atau sederhananya adalah ketika kualitas ibadah kita yang lebih meningkat dibandingkan hari biasanya.
Kemudian efek kebahagiaan yang tercipta dari Ramadan ini ternyata pada akhirnya tidak hanya dirasakan oleh umat muslim saja tetapi 'bagi semua orang'.Â
Maka fenomena baru-baru ini saudara kita yang non-muslim turut ikut berbahagia dalam memeriahkan bulan suci Ramadan dengan cara berburu takjil juga merupakan bagian dari contoh nyata dari itu semua.
Bahkan hingga ada sebuah kalimat "the joy of Ramadan is for everyone" yang artinya kebahagiaan di dalam Ramadan adalah untuk semua orang dan tidak hanya untuk muslim yang menjalankan ibadah puasa saja.Â
Ini menunjukkan bagaimana Ramadan adalah sebuah keajaiban, tidak hanya menggerakkan roda perekonomian nasional tetapi juga mempererat persatuan di antara umat beragama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H