Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Memahami "The Innovator's Dilemma" dan Kegagalan Perusahaan dalam Menghadapi Persaingan Pasar

15 Maret 2024   15:04 Diperbarui: 16 Maret 2024   08:02 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu contohnya projek google glass yang mengusung teknologi mutakhir pada sebuah kacamata yang menerima investasi jutaan dollar namun mengalami kegagalan dan menghilang begitu saja.

Sumber: techno.okezone (Apa Kabar BlackBerry dan Nokia, Ponsel Sejuta Umat Kala Itu)
Sumber: techno.okezone (Apa Kabar BlackBerry dan Nokia, Ponsel Sejuta Umat Kala Itu)

Selain itu ada Nokia dan Blackberry, dua perusahaan handphone raksasa yang pernah memimpin pasar handphone dunia yang mengalami kegagalan karena tidak bisa menghadapi persaingan terberatnya saat itu yaitu Apple dan pada akhirnya gagal mengikuti arus inovasi teknologi terbaru.

Kedua perusahaan tersebut menganggap bahwa produk mereka adalah 'produk terbaik' dan mengabaikan tren inovasi terbaru sehingga akhirnya mengalami keruntuhan dan menghilang dari pasar handphone dunia. 

Dapat disimpulkan juga bahwa kedua perusahaan ini menolak inovasi disruptif yang justru bisa membawa kesuksesan keduanya di masa yang akan datang.

Selanjutnya datang dari pasar fotografi yang saat itu dipimpin oleh Kodak. Siapa yang tidak tahu merk fotografi analog yang kala itu digemari oleh banyak orang untuk mengabadikan momen berharganya. Namun ternyata kejayaan itu bisa meredup hanya karena tidak mampu bersaing dengan tren teknologi fotografi terbaru.

Sumber: Getty Images 
Sumber: Getty Images 

Kodak saat itu 'terlambat' melakukan inovasi dan mengikuti tren teknologi terkini di mana banyak perusahaan fotografi yang mulai menggunakan teknologi digital pada produk kameranya. Konsumen juga dengan cepat meninggalkan kodak karena kamera digital yang dianggap jauh lebih murah dan praktis.

Meskipun pada akhirnya Kodak meluncurkan lini produk kamera digitalnya, namun dengan terlambatnya mengikuti tren teknologi tersebut membuat posisi Kodak sebagai perusahaan fotografi yang memimpin pasar goyah dan tergantikan dengan perusaan pesaing yang lebih dahulu mengusung tren inovasi teknologi tersebut.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) menjelaskan lebih lanjut lagi tentang mengapa 95% produk baru gagal mencapai target dan memberikan pandangannya agar produk baru yang kelak akan kita luncurkan dapat menghindari hal serupa.

Svafa Grnfeldt seorang professor di MIT Professional Education's online menjelaskan bahwa banyak inovasi yang gagal karena mereka memperkenalkan sebuah produk atau solusi lain tanpa adanya kebutuhan yang nyata. Atau dengan kata lain tidak ada 'pasar' untuk produk atau solusi yang mereka ciptakan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun