Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Lagi-Lagi Kebijakan Pemblokiran, Kali Ini Ancam Pertumbuhan Industri Game di Indonesia?

3 Februari 2024   15:25 Diperbarui: 4 Februari 2024   09:17 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: techspot.com (Brave is the speedy browser that strips out web tracker and ads)

Namun saat ini kita memiliki dua games MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) ciptaan anak bangsa yaitu Lokapala dan Battle of Satria Dewa. Ini merupakan sebuah langkah startegis yang tepat agar game lokal Indonesia setidaknya dapat menguasai 70% pasar game di Indonesia sesuai dengan target yang telah di tetapkan dalam Perpres tentang percepatan pembangunan industri game nasional.

Sumber: techspot.com (Brave is the speedy browser that strips out web tracker and ads)
Sumber: techspot.com (Brave is the speedy browser that strips out web tracker and ads)

Kebijakan pemblokiran Kominfo pada publisher game

Baru-baru ini jagat social media X dihebohkan dengan adanya kabar kebijakan pemblokiran yang dilakukan oleh Kominfo pada publisher game. Langkah pemblokiran ini dilakukan melalui aturan baru yang mewajibkan para publisher game untuk memiliki badan hukum Indonesia seperti mendirikan PT di Indonesia.

Ketika para publisher game yang tersedia di Indonesia dan tidak memiliki badan hukum yang dimaksud, maka kominfo akan memblokir game terkait sesuai dengan aturan baru tersebut. Aturan pemblokiran ini sedang dalam proses penomoran di Kemenhum HAM dan akan menggantikan permenkominfo No.11 Tahun 2016.

Tujuan aturan pemblokiran ini diungkapkan Samuel Abrijani Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementrian Kominfo untuk membangun ekonomi digital di Indonesia. Samuel menyebutkan bahwa nilai pendapatan dari industri game yang fantastis tersebut 99,5% nya mengalir ke luar negeri sebagai penyedia aplikasi permainan.

Saat ini games yang beredar dan digunakan oleh masyarakat Indonesia hampir semuanya merupakan foreign games atau permainan yang diproduksi oleh perusahaan asing. Artinya kebijakan pemblokiran ini diprediksi akan membuat kondisi industri games di Indonesia menjadi kacau.

Kita perlu ketahui juga bahwa salah satu fungsi dari publisher game adalah mendanai proses pembuatan game. Oleh karena itu kebijakan pemblokiran ini akan mempengaruhi proses berkembangnya games lokal karya anak bangsa melalui potensi pendanaan atau investasi dari perusahaan asing.

Tidak hanya itu, kebijakan ini juga secara tidak langsung menutup peluang kerjasama bagi para pengembang game lokal dengan perusahaan game lokal asing yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas game lokal Indonesia. 

Dampak lainnya yang terjadi juga bisa lebih besar, seperti terbatasnya variasi game di pasaran hingga potensi pembajakan dari game yang mengalami pemblokiran tersebut.

Sumber: instagram.com/kemenparekraf.ri
Sumber: instagram.com/kemenparekraf.ri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun