Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Lagi-Lagi Kebijakan Pemblokiran, Kali Ini Ancam Pertumbuhan Industri Game di Indonesia?

3 Februari 2024   15:25 Diperbarui: 4 Februari 2024   09:17 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Precedence Research
Sumber: Precedence Research

Dibalik persepsi negatif ini, industri video game kian hari semakin berkembang di berbagai berlahan dunia. Bahkan pada tahun 2022, nilai pasar video game mencapai US$ 224,9 miliar dan diproyeksikan akan terus tumbuh hingga tahun 2032 dengan estimasi nilai sebeesar US$610,6 miliar.

Peningkatan dengan angka fantastis ini dipicu dengan semakin meleknya masyarakat terhadap teknologi internet dan meningkatnya penggunaan social media. Kondisi ini yang menyebabkan terjadinya lonjakan pengguna video games khususnya pada jenis online games.

Dari sini juga memicu meningkatknya tren permintaan untuk Free2Play (F2P), multiplayer online (MMO), dan multiplayer games yang diperkirakan akan berlanjut hingga di masa yang akan datang. 

Ini juga berdampak pada para pengembang game yang mulai memprioritaskan kompatibilitas dan efisiensi perangkat keras guna bisa memenuhi preferensi para konsumen.

Lalu, bagaimana dengan industri game di Indonesia?

Menurut Global Games Market yang diterbitkan oleh newzoo pada tahun 2022 lalu, Indonesia menempati posisi ke-16 dalam pasar global games. Dengan total pengguna atau pemain games sebanyak 174 juta dan transaksi yang terjadi pada games yang ditaksir mencapai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 31,1 triliun.

Pasar games di Indonesia sendiri 99,6% masih di dominasi oleh foreign games atau games yang diproduksi oleh perusahaan asing dan sisanya 0,4% terdiri dari games buatan lokal karya anak bangsa.

Sumber: Newzoo (2022)
Sumber: Newzoo (2022)

Pada tahun 2021, 85% pasar game nasional didominasi oleh 100 game multiplayer, yang mencakup genre cooperative (social) dan competitive yang biasa diusung pada games e-sports seperti Mobile legend, PUBG, Dota, dsb. Sementara itu, 15% sisanya diperebutkan oleh 400 ribu game single-player/casual.

Melihat peluang proporsi games multiplayer yang mendominasi pasar games nasional, maka ini merupakan sebuah peluang sekaligus tantangan bagi para anak bangsa. Terlebih lagi hampir seluruh games multiplayer yang ada di Indonesia merupakan besutan dari perusahaan luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun