Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Dilema Wilayah Konservasi Menjadi Wisata: Peluang atau Masalah?

2 Juli 2023   15:11 Diperbarui: 3 Juli 2023   17:40 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: realschools.com.au

Namun pada awal tahun 2000-an, beberapa akademisi mulai mempublikasikan kritik terhadap ekowisata, yang menunjukkan secara empiris bahwa praktiknya tidak selalu seuai dengan idealisme. Misalnya penelitian yang dilakukan oleh Weaver, di mana ekowisata digambarkan sebagai kegiatan yang cenderung menciptakan tempat wisata di wilayah-wilayah sensitif secara budaya dan ekologi yang kemudian dieksploitasi melalui pengembangan wisata masal.

Sumber: zeebiz.com
Sumber: zeebiz.com

Bagaimana Pandangan Ekonomi terkait hal ini?

Saat ini taman nasional tidak hanya bertujuan untuk melestarikan kawasan lingkungan saja, tetapi mulai di kelola untuk memperoleh manfaat ekonomi. Salah satu cara yang digunakan oleh para ekonom dalam menanggapi isu ini adalah melalui konsep Nilai Ekonomi Total yang menggunakan pendekatan ekonomi dan antropogenik untuk menggambarkan nilai-nilai yang meuncul dari lingkungan alam.

Nilai-nilai ini meliputi; pemanfaatan langsung (termasuk pemanfaatan pariwisata), pemanfaatan tidak langsung (nilai pilihan dan pilihan kuasi), dan nilai keberadaan dan warisan. Namun dasar ekonomi dalam memperkirakan nilai manfaat ekonomi pariwisata di Taman Nasional dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu surplus konsumen dan kontribusi pariwisata terhadap perekonomian.

Surplus konsumen merupakan ukuran kesejahteraan ekonomi yang dirasakan wisatwasan ketika membayar untuk wisata tersebut melalui fasilitas yang disediakan. Sedangkan kontribusi pariwisata terhadap perekonomian merupakan pengeluaran-pengeluaran yang dikeluarkan wisatawan tersebut dan pengaruhnya terhadap perkeonomian secara nasional yang digambarkan melalui Produk Domestik Bruto (PDB).

Lebih jelasnya lagi proksi nilai ekonomi yang dihasilkan dari taman nasional juga bisa melibatkan layanan dari Taman Nasional itu sendiri. Dengan pendekatan tradisional metrik seperti jumlah pengujung, keuntungan pengelola, dan pertumbuhan lapangan pekerjaan. Namun, pendekatan ini berfokus pada kegiatan ekonomi transaksional yang terjadi di dalam atau dekat Taman nasional yang kemudian dijadikan sebuah perkiraan nilai ekonomi yang terjadi.

Sumber: realschools.com.au
Sumber: realschools.com.au

Jadi, apakah penggunaan wilayah konservasi sebagai destinasi wisata sudah benar?

Penggunaan wilayah konservasi sebagai pariwisata merupakan interaksi antara keberadaan ekosistem dengan manusia, sosial, dan modal pembangunan, sehingga interaksi ini menghasilkan kesejahteraan bagi manusia. Interaksi ini juga menghasilkan eksternalitas baik itu eksternalitas positif maupun negatif.

Semakin berkembangnya ekowisata pada wilayah konservasi yang menarik banyak wisatan berdampak pada lingkungan, salah satunya adalah dengan adanya pembangunan sarana dan prasarana pendukung pariwisata seperti penginapan, restoran, kawasan objek wisata dll. Sehingga perlu adanya manajemen tata guna lahan untuk menimalisir kerusakan kelestarian wilayah konservasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun