Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal E-Begging: Cara Mengemis di Era Digital

12 Februari 2023   14:46 Diperbarui: 3 Mei 2023   20:46 1992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: discover.hubpages.com/money/How-To-Make-Money-Begging-Effectively

Sumber: Comic Relief ditches stars from ‘poverty porn’ appeals Photograph: Freddie Claire/Comic Relief/PA
Sumber: Comic Relief ditches stars from ‘poverty porn’ appeals Photograph: Freddie Claire/Comic Relief/PA

Baru-baru ini muncul istilah Poverty Porn atau pornografi kemiskinan yang digambarkan sebagai elemen penting dalam berkembangnya konten e-begging dalam platform social media. Poverty porn adalah semua jenis media baik itu tertulis, gambar, maupun video yang isinya mengeksploitasi kondisi masyarakat miskin untuk menghasilkan simpati untuk meningkatkan penjualan, sumbangan amal, atau dukungan tertentu.

Dari pengertian ini, poverty porn awalnya lebih ditujukkan kepada eksploitasi yang dilakukan oleh sebuah lembaga/perusahaan/kepentingan kelompok tertentu. Namun saat ini eksploitasi terhadap kondisi kemiskinan yang ditampilkan melalui media informasi tidak lagi dilakukukan oleh sebuah “kelompok” dengan tujuan besar tertentu saja tetapi mulai dilakukan oleh “perseorangan” yang bertujuan untuk menghasilkan uang untuk kepentingan pribadi.

Apa dampak yang ditimbulkan dari e-begging ini?

Konten kemiskinan yang ditunjukkan di platform social media dengan tujuan untuk  menghasilkan uang ini dapat menimbulkan masalah baru. Dengan menglorifikasi kemiskinan melalui platform social media dengan tujuan untuk mendapatkan uang secara mudah, menyebabkan seseorang dapat menyederhanakan kemiskinan dalam isu sosialekonomi yang terjadi dan menjadikan konten e-begging atau meminta uang yang dilakukan secara online ini adalah jawaban atas permasalahan tersebut.

Perilaku masyarakat yang gemar meminta-minta melalui konten e-begging pada platform social media dapat memicu sifat selalu ingin dibantu dengan cara yang instan. Seharusnya perlu adanya pemberdayaan kepada masyarakat seperti ini secara jangka panjang dengan tujuan agar memiliki pola pikir untuk maju dan berkembang tertutama dalam upaya keluar dari jerat kemiskinan.

Selain itu konten e-begging yang menunjukkan kondisi kemalangan atau kemiskinan yang terjadi pada seseorang dapat berpotensi dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Di mana bentuk eksploitasi ini tidak hanya dalam bentuk mempertontonkannya “kondisi kemiskinan" seseorang saja namun bisa jadi menjadikan seseorang tersebut sebagai objek dan merendahkan martabatnya sebagai manusia. Dengan tujuan agar memunculkan rasa iba dan sedih bagi penonton konten tersebut dan akhirnya menggerakan mereka untuk memberi atau menyumbang sejumlah uang.

Lalu, bagaimana cara agar femomena e-begging ini tidak menyebar luas kepada masyarakat lainnya?

Pihak yang memiliki peran besar dalam mengendalikan fenomena ini adalah pemerintah. Di mana pemerintah perlu memberikan kontrol dan pengawasan lebih terkait fenomena e-begging melalui platform social media ini. Tidak hanya itu, fenomena ini juga bisa menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah untuk memperhatikan kondisi kemisinan yang terjadi di Indonesia. Akar permasalahan dari fenomena e-begging ini adalah kemiskinan yang terjadi di masyarakat, oleh karena itu harapannya pemerintah tidak hanya memberikan kontrol dan pengawasan saja tetapi dapat memberikan edukasi dan pemberdayaan kepada masyarakat miskin agar dapat terhindar dari kegiatan-kegiatan seperti e-begging ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun