Mohon tunggu...
Saputra Deni
Saputra Deni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

@den_63st

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Adab Online Penting? Etika Bermedia Sosial dalam Islam

9 Juli 2024   08:13 Diperbarui: 9 Juli 2024   08:22 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam era digital yang semakin maju seperti sekarang ini, fenomena bermedia sosial telah menjadi bagian hidup banyak orang. Namun demikian, sebagai umat Islam, penting untuk mempertimbangkan adab-adab yang diajarkan dalam Al-Quran dan Hadis agar kita tetap menjaga tata cara yang baik dalam berinteraksi secara online.

Adab online dalam Islam menitikberatkan pada menjaga kebenaran dan kehormatan. Al-Quran menegaskan bahwa fitnah dan menyebarkan informasi palsu adalah perbuatan yang sangat tidak diinginkan. Seperti yang dinyatakan dalam Surah Al-Hujurat (49:11),

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan).”

Selain itu, sopan santun dalam berbicara juga sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Nabi Muhammad saw. Mengajarkan untuk menggunakan kata-kata yang baik dan sopan dalam berkomunikasi, seperti yang ditegaskan dalam hadis riwayat Imam Bukhari, 

إِنَّ أَكْمَلَ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَأَلْطَفُهُمْ بِأَهْلِهِمْ، وَخَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِمْ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي، وَإِذَا كُنْتُمْ ضُحَاكَ فَكُنْتُمْ مَاشَدَا أَحَادِيثَ إِلَى رِيَاحِكُمْ

“Sesungguhnya yang paling sempurna di antara orang-orang yang beriman adalah yang memiliki akhlak yang baik dan paling lemah di antara mereka adalah yang menggurui.” Ini mencerminkan nilai-nilai kesopanan dan penghormatan dalam Islam yang harus dijunjung tinggi, baik dalam kehidupan nyata maupun dalam interaksi virtual.

Keteladanan dalam perilaku juga menjadi bagian penting dari adab bermedia sosial dalam Islam. Nabi Muhammad saw. Selalu mencontohkan perilaku yang baik dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam berinteraksi dengan orang lain. Bagaimana kita berbicara, bertindak, dan merespons orang lain di dunia maya haruslah mencerminkan nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan dalam agama Islam.

Etika bermedia sosial dalam Islam juga meliputi kedermawanan dan kebaikan. Al-Quran menekankan pentingnya berbagi kebaikan dan berbuat baik kepada sesama. Dalam Surah Al-Baqarah (2:263), Allah berfirman,

 قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ وَّمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَّتْبَعُهَآ اَذًىۗ وَاللّٰهُ غَنِيٌّ حَلِيْمٌ

“Seorang yang berilmu dan yang tidak berilmu sama saja di hadapan Allah, kecuali dengan cara yang baik.” Melalui media sosial, kita dapat menyebarkan informasi yang bermanfaat, memotivasi orang lain untuk berbuat baik, serta menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang membutuhkan. Hal ini menjadi wujud nyata dari nilai-nilai sosial Islam yang mengajarkan untuk selalu memberikan manfaat bagi orang lain.

Di samping itu, menjaga diri dari perbuatan ghibah (menggunjing) dan namimah (mengadu domba) adalah salah satu prinsip utama dalam etika bermedia sosial menurut Islam. Ghibah merupakan perilaku yang sangat dilarang dalam agama Islam karena dapat merusak hubungan sosial dan menciptakan fitnah di antara sesama. Dalam menggunakan media sosial, kita harus selalu berhati-hati untuk tidak terlibat dalam perbuatan yang dapat merugikan orang lain secara tidak adil.

Berpikir sebelum mengirim atau membagikan sesuatu juga menjadi bagian dari adab bermedia sosial dalam Islam. Islam mengajarkan untuk selalu mempertimbangkan akibat dari kata-kata dan tindakan kita. Dalam Surah Al-Isra (17:53), Allah berfirman,

وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا

“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: ucapkanlah yang baik kepada orang-orang yang mengatakan baik dan tundukkanlah dirimu kepada mereka, perluasan ruang dan pengurangan ruang menunjukkan kerendahan hati.”

Implementasi adab online dalam kehidupan sehari-hari mencakup sikap objektif dan tidak terprovokasi dalam menghadapi berbagai opini yang berbeda di media sosial. Sebagai muslim, kita diajarkan untuk tetap menghormati pendapat orang lain meskipun berbeda dengan kita. Hal ini mencerminkan nilai-nilai toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman yang sangat dijunjung tinggi dalam Islam.

Selain itu, menjaga privasi dan kehormatan orang lain juga merupakan bagian dari etika bermedia sosial menurut Islam. Privasi adalah hak setiap individu yang harus dihormati. Dalam berinteraksi melalui media sosial, kita harus berhati-hati untuk tidak melanggar privasi orang lain atau mengekspos informasi pribadi tanpa izin yang jelas. Seperti yang dinyatakan dalam hadis riwayat HR. Muslim, Nabi Muhammad saw. bersabda,

لَا يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا إِلَّا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak.”Memelihara privasi adalah bagian dari menunaikan hak-hak sesama manusia, yang merupakan nilai penting dalam Islam.

Menyebarkan kebaikan dan ilmu yang bermanfaat melalui media sosial adalah salah satu tujuan dalam perspektif Islam. Islam mengajarkan umatnya untuk menjadi sumber inspirasi dan informasi yang baik bagi orang lain. Dengan memberikan manfaat dan kebaikan kepada sesama melalui platform digital, kita dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk meningkatkan kebaikan dalam masyarakat.

Dalam konteks tanggung jawab dalam bermedia sosial, penting untuk berbagi informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Islam menekankan pentingnya kebenaran dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam berkomunikasi di dunia maya. Sebagai pengguna media sosial, kita memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa apa yang kita sebarkan tidak menyesatkan atau merugikan orang lain.

Menghormati pandangan dan keyakinan orang lain adalah prinsip fundamental dalam Islam. Meskipun kita mungkin memiliki pendapat yang berbeda, Islam mengajarkan untuk tetap menghormati dan menghargai keragaman pendapat dalam bermedia sosial. Ini mencerminkan sikap toleransi dan penghargaan terhadap pluralitas dalam masyarakat yang menjadi ciri khas umat Islam.

Selain itu, menghindari perpecahan dan pertentangan juga merupakan bagian dari adab bermedia sosial dalam Islam. Media sosial sering kali menjadi tempat di mana konflik dapat terjadi dengan cepat. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk menghindari konflik yang tidak produktif dan berupaya untuk memperkuat persatuan serta persaudaraan di antara sesama.

Dengan memahami dan menerapkan adab bermedia sosial yang diajarkan dalam Islam, kita dapat menjadi teladan yang baik bagi masyarakat dalam menggunakan teknologi secara bertanggung jawab dan bermanfaat. Dengan demikian, media sosial bukan hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga merupakan wadah untuk memperkuat nilai-nilai moral dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan mematuhi prinsip-prinsip ini, kita dapat memastikan bahwa penggunaan media sosial kita tidak hanya bermanfaat secara pribadi, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas. Media sosial yang dijalankan dengan adab dan etika Islam dapat menjadi sarana yang diberkahi oleh Allah SWT untuk menyebarkan kebaikan dan memperkuat hubungan antarmanusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun