Mohon tunggu...
Sapto Nugroho
Sapto Nugroho Mohon Tunggu... Buruh - ASN

in the middle of ....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memposisikan Kembali Keluarga Tangguh

9 Juli 2020   09:18 Diperbarui: 9 Juli 2020   09:30 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

5. Mereka tidak menuntut pasangannya utk bisa membaca pikiran (harus tahu tanpa diberitahu)

Tidak semua orang mpy kepekaan seperti yg kita bayangkan. Mereka perlu kita bantu utk mengenal dan memahami diri kita lebih baik, dgn cara mengkomunikasikan dgn tulus apa adanya apa yg kita pikirkan, rasakan, dan harapkan. Mengkomunikasikan bukanlah menuntut orang tsb mengikuti harapan kita.

6. Mereka punya komitmen utk menyelesaikan masalah (bukan membiarkan masalah)

Menyelesaikan masalah, bukan membiarkan masalah diselesaikan orang lain, adalah bentuk ekspresi tanggung jawab terhadap diri sendiri maupun relasi dimana masalah itu terjadi.

7. Mereka punya keinginan tulus utk melewati badai (menyelamatkan) perkawinan

Di jaman yg serba instan ini, memperbaiki barang biayanya lebih mahal daripada membeli barang baru yg sama. Jika hal itu diterapkan dalam relasi, maka kita akan terbiasa utk pergi ketika relasi memburuk, dan tidak pernah belajar memperbaiki / menguatkan relasi yg kita miliki. Imbas kebiasaan ini pada relasi perkawinan. Apakah jika bosan dgn pasangan, atau sulit komunikasi dgn pasangan, lalu kita akan cari pasangan baru?

Pertanyaan sekarang, sejauh mana kebiasaan-kebiasaan ini sudah bapak-ibu terapkan dalam memelihara relasi perkawinan?

Sejauhmana Bapak-Ibu ingin anak-anak nantinya tumbuh dan berkembang mjd pribadi yg tangguh dalam relasi yg dia bangun, baik relasi dgn dirinya sendiri, dgn orangtua, dgn teman, maupun dgn pasangan hidupnya kelak?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun