Mohon tunggu...
Sapti Nurul hidayati
Sapti Nurul hidayati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ibu rumah tangga

Mantan ibu bekerja, yang sekarang jadi IRT biasa. Suka hal-hal yang berbau sejarah. Sedang belajar menulis lewat aktifitas ngeblog. Membagikan cerita dan tulisan di blog pribadi https://www.cerryku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Mantan Manten", Selalu Ada Kejutan dalam Hidup

10 April 2019   13:02 Diperbarui: 10 April 2019   13:35 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: instagram.com/mantan.manten

Film mantan manten adalah film ketiga garapan Visinema Picture yang saya tonton bersama teman-teman kompasianer Jogja, setelah film Keluarga Cemara dan film terlalu tampan. Semenjak gabung di KJog, saya memang jadi rajin nonton film. Dan tidak sekedar menonton saja, saya juga berusaha memberikan penilaian objektif terhadap film itu dengan catatan no spoiller tentunya..

Berbeda dengan 2 film yang saya tonton sebelumnya, yang keluarga sentris, film mantan manten ini lebih menekankan kepada karakter kuat pelaku utama dalam mencari jalan hidupnya. Bahkan bisa dibilang cerita tentang latar belakang keluarga si tokoh utama agak dikesampingkan.

Di awali dengan cerita sukses seorang perempuan muda dalam meniti kariernya, yang tiba-tiba harus runtuh karena kecurangan orang yang seharusnya membantunya. Sang tokoh utama bernama Yasnina (Atikah Hasiholan) disalahkan untuk sebuah kasus penggelapan dana investasi yang tidak sekalipun pernah dia lakukan.

Sumber: instagram.com/mantan.manten
Sumber: instagram.com/mantan.manten
Namun ditengah keterpurukannya, Yasnina masih bersemangat untuk memperbaiki semuanya. Terlebih dia masih punya aset berharga yakni sebuah villa yang ada di daerah Tawang mangu, yang tidak ikut disita karena belum atas nama dirinya.

Dan kisah bermula ketika dia memutuskan untuk ke Tawang Mangu untuk mengurus asetnya dan bertemu pemilik villa yang ternyata berprofesi sebagai dukun manten (paes)bernama bu Marjati (Toeti Kirana).

Bukan Cerita Cinta Biasa
Sungguh film ini di luar prediksi saya. Tadinya saya menduga film ini tentang kandasnya hubungan cinta atau tentang cerita romantis lainnya. Nyatanya film ini lebih menekankan pada keikhlasan dan ketangguhan dalam menjalani hidup. Bahwa setiap orang itu tinggal menjalani perannya sesuai skenario yang sudah dibuat Sang Pencipta. Bukan tentang menang atau kalah, tapi tentang siapa yang bisa bertahan dan tetap berbuat kebaikan.

Kalau yang selama ini merasa kisah cintanya paling mengharu biru dan syahdu, coba deh tonton film ini, anda akan melihat satu cerita yang luar biasa. Banyak hikmah yang bisa diambil tentunya.

Sumber: instagram.com/mantan.manten
Sumber: instagram.com/mantan.manten

Mengenal Budaya Pernikahan Jawa
Dalam cerita ini, penonton juga diajak untuk mengenal profesi paes manten (dukun manten). Dalam budaya jawa, pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Lancar tidaknya prosesi pernikahan salah satunya ditentukan oleh peranan seorang dukun manten.

Profesi dukun manten diperankan dengan sangat apik oleh Tuti Kirana yang memerankan tokoh Budhe Marjanti. Seorang perempuan sederhana yang misterius. Menjadi seorang dukun manten bukan hal yang mudah, hanya orang terpilih yang bisa menjalaninya. Banyak persiapan dan laku yang harus dilakukan. Sererti poso mutih, mandi air dari 7 sumber, dan lain-lain. Biasanya profesi ini adalah profesi yang diturunkan. Menjadi masalah ketika seorang dukun manten tidak punya keturunan, seperti budhe Marjanti ini. Namun karena campur Tuhan akhirnya Budhe Marjati bertemu dengan seseorang yang dia yakini menjadi penerusnya. Siapakah dia?

Lantas bagaimana dengan Yasnina sendiri? Bagaimana kelanjutan kisah cintanya dengan pacar tampannya yang bernama Surya (diperankan oleh Arifin Putra). Apakah Yasnina akhirnya bisa menyelesaikan masalah yang dia hadapi dan kembali memperoleh reputasinya kembali? Jika anda penasaran, sebaiknya anda segera tonton film ini dibioskop kesayangan anda. Seperti hidup, akan banyak kejutan yang akan anda dapatkan. Dan semua diceritakan secara apik dalam film ini. Hadirnya tokoh-tokoh kocak semacam Astri Welas, Ria Irawan, dan Dodit Mulyanto menambah segarnya cerita.

Kembali ke adat pernikahan Jawa yang banyak ditampilkan di film ini. Dari film ini saya jadi tahu dalam adat Jawa, memilih tanggal berlangsungnya pernikahan harus melalui perhitungan yang dilakukan dengan seksama. Termasuk siapa yang akan jadi dukun mantennya. Karena dukun manten adalah penentu sukses tidaknya penyelenggaraan pernikahan. Bahkan urusan baju manten yang kekecilan, sang dukun manten pun dapat mengatasinya.

Aneka prosesi yang digelar dalam adat Jawa meskipun terkesan ribet, tapi semua ada makna filosofinya. Dan beberapa ada dalam adegan di film ini, diantaranya :


* Balangan gantal

Gantal adalah sirih yang diikat dengan benang putih. Gantal ini akan saling dilempar oleh pasangan mempelai. Pengantin pria melemparkan gantal ke dada pengantin wanita sebagai tanda bahwa ia telah mengambil hati sang kekasih, dan pengantin wanita akan menujukan gantal ke lutut sang pria sebagai tanda bakti kepada suami.

*Ngidak tigan/ ngidak endog
Adalah ritual menginjak sebutir telur ayam mentah oleh mempelai pria, sebagai simbol harapan bahwa ia akan mendapatkan keturunan karena keduanya telah bersatu. Kemudian, sang istri akan membasuh kaki suaminya sebagai tanda kasih sayangnya dan bakti kepada suami.

*Kacar kucur
Ritual ini dilakukan oleh pengantin pria yang mengucurkan uang logam beserta kebutuhan pokok seperti beras dan biji-bijian kepada sang istri sebagai simbol bahwa Ia akan bertanggung jawab dalam memberikan nafkah kepada keluarga

*Dulangan/saling menyuapi
Adapun ritual saling menyuapi sebanyak tiga kali sebagai simbol bahwa kedua pasangan akan selalu menolong satu sama lain dan juga saling memadu kasih hingga tua.

*Sungkeman
Seluruh prosesi upacara dalam adat Jawa akan diakhiri dengan acara sungkeman, yaitu berlutut di depan kedua orang tua masing-masing mempelai sebagai bentuk penghormatan karena telah membesarkan mereka hingga akhirnya dapat menjalani kehidupan baru bersama pasangan.

Memaknai apa yang tersirat dalam setiap prosesi yang ada dalam pernikahan jawa semakin membuat kita sadar bahwa aneka budaya dan adat yang kita miliki sangat adiluhung dan harus kita jaga kelestariannya.


Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun