Mohon tunggu...
Sapti Nurul hidayati
Sapti Nurul hidayati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ibu rumah tangga

Mantan ibu bekerja, yang sekarang jadi IRT biasa. Suka hal-hal yang berbau sejarah. Sedang belajar menulis lewat aktifitas ngeblog. Membagikan cerita dan tulisan di blog pribadi https://www.cerryku.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kemeriahan yang Bakal Hadir dalam Pekan Budaya Tionghoa di Kampung Ketandan

12 Februari 2018   16:39 Diperbarui: 12 Februari 2018   17:47 1224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi yang tertarik dengan wayang potehi (seperti saya) akan ada pameran 60 potehi dan workshop melukis kepala wayang potehi di Rumah Budaya Ketandan (bekas rumah Tan Jin Sing). Digelar juga pertunjukan wayang potehi yang digelar di panggung yang berlokasi di sebelah barat Hotel Melia. Semua acara dilaksanakan setiap hari mulai pukul 18.00 - selesai. 

Wayang Potehi adalah suatu bentuk kesenian opera dengan menggunakan boneka kain dengan kepala dari kayu. Cara memainkannya adalah dengan memasukkan jari tengah ke bagian kepala, sementara jari manis dan ibu jari untuk menggerakkan tangan-tangannya. 

Malam itu, secara khusus panitia membawa satu tokoh wayang potehi untuk diperlihatkan kepada kami. Dan saya berkesempatan memegangnya. Tokoh wayang potehi yang dibawa adalah seorang panglima  perang yang dianggap sebagai dewa dan terkenal karena keberaniannya, bernama Kongco Kwan Sing Tee Koen. Dengan muka berwarna merah yang melambangkan sifat berani dan jujur. 

Cerita yang dibawakan dalam pementasan wayang potehi biasanya mengambil legenda klasik Tiongkok, diantaranya Sam Kok see you (perjalanan ke barat Sun Go Kong) dan roman Sam Pek Eng Tay.

saya bersama dewa perang Tiongkok (doc. Riana)
saya bersama dewa perang Tiongkok (doc. Riana)
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kemeriahan PBTY XIII juga diramaikan dengan aneka gelaran lomba,  dengan hadiah jutaan rupiah. Ada pemilihan Koko dan Cici 2018, lomba band, dance competition dan lain-lain. 

aneka lomba dalam PBTY XIII (doc. instagram PBTY)
aneka lomba dalam PBTY XIII (doc. instagram PBTY)

Penjelasan panitia tentang agenda PBTY ke-13 ini belangsung dua arah. Semua yang hadir antusias mengikutinya. Pertanyaan demi pertanyaan diajukan demi memuaskan keingintahuan. 

Termasuk ketika panitia menjelaskan tentang permainan tradisional jianzi yang ikut dilombakan di event ini. 

Jianzi adalah permainan ketangkasan menendang shuttlecock dengan kaki. Hampir mirip dengan sepak takraw, hanya bola yang digunakan terbuat dari beberapa helai bulu angsa warna-warni yang diberi pemberat dari karet atau plastik. Tinggi dari shuttlecock 15-18 cm dengan berat 15 gram. 

Aturan dari permainan ini sangat mudah, boleh menerima jianzi dengan semua anggota tubuh kecuali kaki. Bisa dimainkan perorangan, berpasangan atau beregu. Penilaian bisa berdasarkan lama permainan atau jumlah tendangan bersih yang bisa dibuat (untuk perorangan/pasangan) atau bisa juga seperti pada sepak takraw (untuk beregu). 

Khusus untuk lomba jianzi yang diadakan PBTY ini penilaian berdasarkan lama permainan/jumlah tendangan bersih yang bisa dibuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun