Mohon tunggu...
Sapti Nurul hidayati
Sapti Nurul hidayati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ibu rumah tangga

Mantan ibu bekerja, yang sekarang jadi IRT biasa. Suka hal-hal yang berbau sejarah. Sedang belajar menulis lewat aktifitas ngeblog. Membagikan cerita dan tulisan di blog pribadi https://www.cerryku.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tambang, Potensi Musibah di Balik Anugrah

11 November 2016   14:48 Diperbarui: 12 November 2016   04:49 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pameran kerajinan khas Papua dalam Festival Danau Sentani (sumber : ptfi.co.id)

Selain itu PTFI turut berperan mempromosikan potensi wisata dan budaya yang ada di seluruh   dunia melalui kegiatan-kegiatan yang digelarnya. 

4. Di bidang transportasi,  PTFI pada bulan Juni 2016 lalu meresmikan fasilitas pelayanan penerbangan ke wilayah pedalaman Papua bagi karyawan asli Papua yang berasal dari 7 Suku (Amungme, Kamoro, Damal, Dani, Nduga, Mee dan Moni). Penerbangan ini bertujuan untuk.mempermudah akses transportasi karyawan asli 7 suku dari Timika ke berbagai daerah-daerah pedalaman di Papua. Sebagai tahap awal, program ini akan melayani penerbangan ke 7 daerah tujuan di wilayah pegunungan yakni Ilaga, Beoga, Wamena, Paniai (Enarotali), Deiyai (Waghete), Dogiyai (Moanemani) dan Intan Jaya (Sugapa). Program ini merupakan wujud kepedulian dan perhatian perusahaan terhadap para karyawan asli papua yang saat ini mencapai 34% dari seluruh karyawan PTFI atau berjumlah 4.242 orang, yang diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat dari waktu ke waktu. 

Dengan program-program di atas, diharapkan manfaat hadirnya perusahaan tambang dalam hal ini PTFI di tengah masyarakat dapat dinikmati masyarakat Papua khususnya, dan masyarakatnya Indonesia pada umumnya. Mengingat tambang di pegunungan Grasberg merupakan tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia, yang sudah pasti memberikan nilai ekonomi yang tidak sedikit.    

Akhirnya melalui tulisan ini penulis ingin menggugah kesadaran kita bersama bahwa dibalik anugrah kekayaan tambang yang diberikan kepada kita, Tuhan menyelipkan sebuah ujian berupa potensi bencana dan kerusakan alam. Akankah kita bijak dalam memanfaatkan anugrah tersebut atau terjebak dalam keserakahan yang pada akhirnya menyengsarakan kita semua karena kita lalai untuk mempertimbangkan daya dukung alam dalam pengelolaannya.

Selamat hari tambang ke-71, maju terus pertambangan Indonesia.  

Referensi :

www.esdm.go.id

www.ptfi.co.id

Tulisan ini disertakan dalam blog competition "tambang untuk kehidupan" yang diselenggarakan kompasiana dan sahabat tambang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun