BlackBerry sempat mengumumkan akan ada enam seri BlackBerry 10 yang dihadirkan sejak awal kemunculannya di paruh pertama 2013. Namun nyatanya, cuma ada empat yang benar-benar hadir.
Sejak merilis Z10, BlackBerry hanya mengeluarkan Q10, Q5, dan Z30. Dari keempat produk ini, saat kali pertama diluncurkan, harganya memang tak ada yang bisa dibilang murah.
Z10 kali pertama diluncurkan dibanderol Rp 6,9 juta. Q10 dihargai Rp 7,5 juta, Q5 dilabeli Rp 4 juta, dan Z30 paling mahal dengan harga Rp 7,9 juta. Tak ada handset BB10 yang dibanderol Rp 3 juta ke bawah layaknya seri BlackBerry sebelumnya.
Masih mahalnya seri BlackBerry 10, ditambah minimnya aplikasi yang sedang tren, membuat penjualan BlackBerry anjlok. Tercatat dalam dua kuartal terakhir, BlackBerry berturut-turut mencatat kerugian USD 1 miliar dan USD 1,6 miliar.
John Chen yang melihat tren ini pun segera mengambil keputusan untuk merilis BlackBerry 10 versi murah. Tujuannya jelas, untuk menggebrak pasar sekaligus berupaya bangkit mengingat market share perusahaan tinggal 1% saja.
3. BlackBerry Pertama dari Foxconn
Sebelum mencuatnya kabar mengenai kehadiran BlackBerry Jakarta, vendor asal Kanada ini sudah memastikan akan mulai memproduksi handsetnya di Indonesia. Ini setelah mereka mengumumkan jalinan kerjasamanya dengan Foxconn.
BlackBerry telah menandatangani kesepakatan dengan Foxconn, dimana salah satu isinya adalah tentang basis produksi ponsel BlackBerry yang akan dibuat di Indonesia dan Meksiko.
“Kemitraan ini menunjukkan komitmen jangka panjang BlackBerry terhadap pasar perangkat dan tekad kami untuk terus menjadi pemimpin dalam inovasi dan solusi mobile end-to-end yang aman,” kata John Chen.
Di bawah kemitraan ini, Foxconn akan memproduksi produk-produk BlackBerry melalui fasilitas yang ada di Indonesia dan Meksiko. BlackBerry akan memiliki seluruh hak kekayaan intelektual serta jaminan kualitas produk perangkat, sama halnya dengan para produsen pihak ketiga saat ini.
Bisa jadi, BlackBerry Jakarta adalah smartphone pertama keluaran BlackBerry yang akan menggunakan label ‘made in Indonesia’. Kehadiran ponsel ini juga akan jadi kiprah awal Foxconn di Indonesia.