Difase ini sudah pasti mengalami hal yang tidak diinginkan.dimana akibat dari perang, baik itu secara terbuka maupun bergerilya maka akan memakan korban yang tidak sedikit. Hal itu juga menimbulkan tindakan yang anarkis, serta brutal. Membuat masyarakat semakin sengsara. Dari terjadinya perang tersebut tentunya banyak sekali yang terluka, terbunuh bahkan hilang entah kemana. Itu belum termasuk tindakan penyiksaan, pemerkosaan hingga terror.
Fase IV: Dampak Eksesive
 Akibat dari kekalahan PRRI atas APRI pusat tentunya ini sangat berdampak pada orang sumatera pada saat itu. Dimana mereka diancam bahkan dilakukan penekanan-penekanan kepada masyarakat sumatera. Mereka juga dituduh sebagai pelaku dari anggota PRRI. Kecaman serta ancaman membuat masyarakat menjadi tersudutkan. Mereka semua dibatasi disetiap gerakannya. Dilarang naik haji dan lain sebagainya. Tentunya dampak yang dirasakan oleh masyarakat Sumatera pada saat itu sangat menyedihkan.
PenutupÂ
 Dari peristiwa diatas dapat disimpulkan bahwasanya dekade pada tahun 1950 an ini tentunya mengalami peristiwa dengan penuh pergolakan. Dimana pemerintah pusat melakukan pembangunan atas wilayahnya yang secara tidak merata hanya di pualau jawa saja. Hal itu tentunya membuat kecemburuan sosial atas wilayah lainnya. Dengan pemerintahan pusat yang berusaha memanfaatkan hasil ekonomi dari daerah untuk Jakarta membuat masyarakat daerah menjadi panas. Sehingga muncullah pemberontakan yang diadakan pada setiap daerah luar pulau jawa tersebut. Salah satunya yaitu PRRI. Walaupun pemberontakan tersebut dapat ditumbangkan akan tetapi rasa cemburu sosial didalam diri masyarakat Sumatera khususnya pasti bergejolak. Dengan kejadian seperti ini, tentunya pemerintah harus terus melakukan evalusi suapaya negara Indonesia ini dapat terjalin dengan baik dalam bernegara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H