Mohon tunggu...
hns_3
hns_3 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar

Bismilaah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Misteri Kematian,Ta'ziyah dan Ziarah Kubur

19 Juni 2022   21:10 Diperbarui: 20 Juni 2022   20:54 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pictures By  : istockphoto

Kematian

Adalah sebuah peringatan bahwa semua insan yang ada di dunia ini akan mengalami apa itu kematian, tidak ada satu orangpun yang mengetahuinya kapan ajal itu akan datang bukan hanya usia lanjut saja yang mengalami kematian tapi anak muda, dewasa, remaja, anak-anak bahkan balitapun mengalami kematian sebelum menikmati indah dan pahitnya dunia.

Dalil Q.S Al-Imran : 185

Artinya : " Tiap-tiap yangbernyawa akan merasakan mati. dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenagan yang memperdayakan.

Dengan dalil adanya salah satu dalil di atas kita dapat mengetahui setiap mahkluk yang bernyawa di alam raya  dunia ini akan mengalami yang namanya kematian, orang akan di mintai pertanggung jawaban apa ang yang telah  mereka perbuat di alam duni a ini.  maka ingatlah ungkapan "Apa yang kamu tanam itulah yang kamu tuai"

Takziah adalah sebuah kata yang tak asing di telinga kita sebagai umat muslim, takziah sebuah perbuatan yang dilakukan orang terhadap orang yang sedang dirundung kesusahan karena adanya suatu kematian (wafat) baik oleh keluarga, teman, kerabat serta sanak saudara terutama di lingkungan kita tinggal atau lain sebagainya. Sedangkan takziah dalam kamus besar bahasa indonesia adalah kunjungan (ucapan) untuk menyatakan turut berduka atau belasungkawa.

takziah ini sangat dianjurkan oleh agama islam seorang yang bertakziah hendaklah bisa memberinya hiburan ter untuk orang yang ditinggal, menenangkan hatinya selepas orang tersebut ditinggalkan oleh orang yang sangat amat dicintai pahalanya  mayit akan segera diterima kan oleh Allah SWT walau ia masih berada di dalam kubur.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda : "tiada seorang Mukmin pun yang bertak'ziah  kepada saudaranya yang terkena musibah melainkan Allah akan memberinya pakaian dan perhiasan kemuliaan pada hari kiamat nanti." 

mengenai adab berta'ziah sendiri ada 6 yang harus di jalankan, Menjamu orang yang bertakziah adalah dilarang, seharusnya kita menjamu keluarga yang di tinggal  (wafat) itu yang hendak di di jamu karena keluarga yang di tinggal wafat pasti dalam kesusahan. Nah seyogaya seorang muslim kita harus berusaha meringankan beban yang di hadapi keluarga yang di tinggal wafat.

 Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang bersumber dari Abdullah bin ja'far r.a berkata : ketika telah sampai berita wafatnya ayahku, Rasulullah bersabda kepada ahli keluarganya:

Artinya: buatlah makanan untuk keluarga Ja'far  dan kirimkan makanan itu kepada mereka sungguh telah dapat pada mereka keadaan yang membuat mereka lupa pada makanan.

Namun di masyarakat kita  keluarga yang ditinggalkan dunia harus menyajikan makanan atau ketentuan orang meninggal sesuai adat istiadat maka di anggap kurang lengkap, maka  hal ini dapat membebankan orang atau keluarga yang di tinggal wafat karena perekonomian  setiap kelurga berbeda-beda jangan membuat diri sesah dengan adat seperti biasanya tetapi tetap dengan sesuai kemampuan perekonomian masing-masing.

Ziarah kubur

Fanorama (PIxabay)
Fanorama (PIxabay)

yaitu pergi kesuatu tempat untuk melihat dan menengok seseorang yang telah di kebumikan, kita biasanya mendoakan orang yang telahdi kuburkan tersebut seraya membaca Al-Quran, seperti membaca Surah Yasin, tasbih, shalawat dan lain sebagainya, hukum ziarah kubur sendiri hukumnya sunnah mu'akkad. 

Hikmah Ziarah kubur

  • Mengingatkan kita kepada kematian
  • sikap dan sudut pandang terhadap dunia akan berbeda (zuhud)
  • kita sebagai muslim hendaklah mengambil suri tauladan dari orang wafat tersebut

Menaburkan bunga di atas kuburan 

mengingat hadits yang di riwayatkan Imam Bukhari yang bersumber dari ibnu Abbas r.a bahwa Rasululah s.a.w :"Sesungguhnya kedua kubur yang sedang di siksa dan bukanya ia di siksa karena melakukan dosa besar. salah satu di antaranya di siksa lamtaran ia tidak menjaga dirinya dari percikam air kencing yang terkena pakainya, sedang yang lain di siksa karena sering kesana kemari perlu mengadu domba. kemudian Beliau mengambil pelapa kurma yang masih segar, lalu di belah menjadi dua. Kemudian di tancapkan pada masing-masing kuburan itu. para sahabat bertanya :"Untuk apakah tuan berbuat demikian ?" Beliau menjawab :"Semoga Allah meringankan siksa dai padanya selama kedua belah pelapah kurma ini masih segar."

maka menabur bunga di atas kuburan tidaklah menjadi syarat utama namun ini telah mengakar di masyarakat dan di jadikan sebuah  tradisi setiap ingin berziarah kubur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun