Mohon tunggu...
hns_3
hns_3 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar

Bismilaah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Misteri Kematian,Ta'ziyah dan Ziarah Kubur

19 Juni 2022   21:10 Diperbarui: 20 Juni 2022   20:54 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pictures By  : istockphoto

Artinya: buatlah makanan untuk keluarga Ja'far  dan kirimkan makanan itu kepada mereka sungguh telah dapat pada mereka keadaan yang membuat mereka lupa pada makanan.

Namun di masyarakat kita  keluarga yang ditinggalkan dunia harus menyajikan makanan atau ketentuan orang meninggal sesuai adat istiadat maka di anggap kurang lengkap, maka  hal ini dapat membebankan orang atau keluarga yang di tinggal wafat karena perekonomian  setiap kelurga berbeda-beda jangan membuat diri sesah dengan adat seperti biasanya tetapi tetap dengan sesuai kemampuan perekonomian masing-masing.

Ziarah kubur

Fanorama (PIxabay)
Fanorama (PIxabay)

yaitu pergi kesuatu tempat untuk melihat dan menengok seseorang yang telah di kebumikan, kita biasanya mendoakan orang yang telahdi kuburkan tersebut seraya membaca Al-Quran, seperti membaca Surah Yasin, tasbih, shalawat dan lain sebagainya, hukum ziarah kubur sendiri hukumnya sunnah mu'akkad. 

Hikmah Ziarah kubur

  • Mengingatkan kita kepada kematian
  • sikap dan sudut pandang terhadap dunia akan berbeda (zuhud)
  • kita sebagai muslim hendaklah mengambil suri tauladan dari orang wafat tersebut

Menaburkan bunga di atas kuburan 

mengingat hadits yang di riwayatkan Imam Bukhari yang bersumber dari ibnu Abbas r.a bahwa Rasululah s.a.w :"Sesungguhnya kedua kubur yang sedang di siksa dan bukanya ia di siksa karena melakukan dosa besar. salah satu di antaranya di siksa lamtaran ia tidak menjaga dirinya dari percikam air kencing yang terkena pakainya, sedang yang lain di siksa karena sering kesana kemari perlu mengadu domba. kemudian Beliau mengambil pelapa kurma yang masih segar, lalu di belah menjadi dua. Kemudian di tancapkan pada masing-masing kuburan itu. para sahabat bertanya :"Untuk apakah tuan berbuat demikian ?" Beliau menjawab :"Semoga Allah meringankan siksa dai padanya selama kedua belah pelapah kurma ini masih segar."

maka menabur bunga di atas kuburan tidaklah menjadi syarat utama namun ini telah mengakar di masyarakat dan di jadikan sebuah  tradisi setiap ingin berziarah kubur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun