Orang-orang tak berpunya di tolong kehidupannya oleh mereka yang memiliki kelebihan harta, mengajarkan untuk sama-sama menghormati kemanusiaan, jika ini landasan orang beriman maka tidak seharusnya setiap mendekati puasa ada serangan bom bunuh diri yang telah menodai dan menista jiwa kemanusiaan.
Dengan memperhatikan puasa bertujuan untuk menajamkan kesalehan sosial dibandingkan dengan perilaku para bomber jelas menunjukan kekeliruan mereka. Bahkan bukan saja keliru, tetapi pada akhirnya menunjukan dirinya buta akan jalan Tuhan. Jika jalan Tuhan saja gelap gulita bagi mereka, maka tidak mungkin mereka akan mendapatkan bidadari surga.
Berbeda penilaian kita dengan memperhatikan sekelompok ibu-ibu yang membagikan takjil kepada tukang beca, tukang parkir, driver ojek online, dan para pedagang kaki lima yang rutin mereka lakukan setiap ramadhan tiba, telah membuat  saya terenyuh, bahwa sejatinya mereka sedang mentriger kesalehan sosial mulai dari bawah, saya yakin mereka tidak butuh publikasi, niatnya murni ingin berbagi santapan berbuka. Di mata saya mereka adalah pahlawan kemanusian yang sedang mencari celah-celah kecil menuju jalan keridoan Tuhan, semoga diberkati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H