Mohon tunggu...
santri net
santri net Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hukum Doa Berjamaah / 8 Dalil Doa Berjamaah

5 November 2015   08:36 Diperbarui: 5 November 2015   08:55 3332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Doa adalah inti ibadah, bisa dilakukan bersama-sama atau sendiri-sendiri. Semakin banyak orang berdoa maka semakin yakin do’a kita akan dikabulkan.
Allah berfirman :

ﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ : ‏( ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺭَﺑُّﻜُﻢُ ﺍﺩْﻋُﻮﻧِﻲ ﺃَﺳْﺘَﺠِﺐْ ﻟَﻜُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺴْﺘَﻜْﺒِﺮُﻭﻥَ ﻋَﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩَﺗِﻲ ﺳَﻴَﺪْﺧُﻠُﻮﻥَ ﺟَﻬَﻨَّﻢَ ﺩَﺍﺧِﺮِﻳﻦَ ‏) ﻏﺎﻓﺮ 60/

Artinya : Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo`alah kalian kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagi kalian. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.

Berikut ini beberapa dalil tentang keutaman berdoa secara berjamaah

ــ ﻧﺒﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻮﺳﻰ ﻳﺪﻋﻮ ﻭﺳﻴﺪﻧﺎ ﻫﺎﺭﻭﻥ ﻳﺆﻣﻦ : ﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻭَﻗَﺎﻝَ ﻣُﻮﺳَﻰ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﺁَﺗَﻴْﺖَ ﻓِﺮْﻋَﻮْﻥَ ﻭَﻣَﻸَﻩُ ﺯِﻳﻨَﺔً ﻭَﺃَﻣْﻮَﺍﻟًﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻟِﻴُﻀِﻠُّﻮﺍ ﻋَﻦْ ﺳَﺒِﻴﻠِﻚَ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺍﻃْﻤِﺲْ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻣْﻮَﺍﻟِﻬِﻢْ ﻭَﺍﺷْﺪُﺩْ ﻋَﻠَﻰ ﻗُﻠُﻮﺑِﻬِﻢْ ﻓَﻠَﺎ ﻳُﺆْﻣِﻨُﻮﺍ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺮَﻭُﺍ ﺍﻟْﻌَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟْﺄَﻟِﻴﻢَ ‏( 88 ‏) ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺪْ ﺃُﺟِﻴﺒَﺖْ ﺩَﻋْﻮَﺗُﻜُﻤَﺎ ﻓَﺎﺳْﺘَﻘِﻴﻤَﺎ ﻭَﻻ ﺗَﺘَّﺒِﻌَﺎﻥِّ ﺳَﺒِﻴﻞَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻻ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ ‏( 89 ‏) ‏( ﻳﻮﻧﺲ ‏)

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻰ ﻓﻰ ﺗﻔﺴﻴﺮﻩ : ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ : } ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺪْ ﺃُﺟِﻴﺒَﺖْ ﺩَﻋْﻮَﺗُﻜُﻤَﺎ { ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺍﻟﻌﺎﻟﻴﺔ : ﺩﻋﺎ ﻣﻮﺳﻰ ﻭﺃﻣﻦ ﻫﺎﺭﻭﻥ ؛ ﻓﺴﻤﻲ ﻫﺎﺭﻭﻥ ﻭﻗﺪ ﺃﻣﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﺩﺍﻋﻴﺎ . ﻭﺍﻟﺘﺄﻣﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﺁﻣﻴﻦ ﻓﻘﻮﻟﻚ ﺁﻣﻴﻦ ﺩﻋﺎﺀ ﺃﻱ ﻳﺎﺭﺏ ﺍﺳﺘﺠﺐ ﻟﻲ . ….. ﻭﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺤﺎﺱ : ﺳﻤﻌﺖ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﺳﻠﻴﻤﺎﻥ ﻳﻘﻮﻝ : ﺍﻟﺪﻟﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻟﻬﻤﺎ ﻗﻮﻝ ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ ” ﺭﺑﻨﺎ ” ﻭﻟﻢ ﻳﻘﻞ ﺭﺏ
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻄﺒﺮﻯ ﻓﻰ ﺗﻔﺴﻴﺮﻩ : ﻓﺈﻥ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﺋﻞ : ﻭﻛﻴﻒ ﻧﺴﺒﺖ ” ﺍﻹﺟﺎﺑﺔ ” ﺇﻟﻰ ﺍﺛﻨﻴﻦ ﻭ ” ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ” ، ﺇﻧﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﻭﺍﺣﺪ ؟ ﻗﻴﻞ : ﺇﻥ ﺍﻟﺪﺍﻋﻲ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻭﺍﺣﺪًﺍ ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﻛﺎﻥ ﻣﺆﻣِّﻨًﺎ ، ﻭﻫﻮ ﻫﺎﺭﻭﻥ ، ﻓﻠﺬﻟﻚ ﻧﺴﺒﺖ ﺍﻹﺟﺎﺑﺔ ﺇﻟﻴﻬﻤﺎ ، ﻷﻥ ﺍﻟﻤﺆﻣِّﻦ ﺩﺍﻉٍ ﻭﻛﺬﻟﻚ ﻗﺎﻝ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺘﺄﻭﻳﻞ .
ﻭﻧﻘﻞ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﺎﻥ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﻮﺳﻰ ﺩﻋﺎ ﻭﺃﻣﻦ ﻫﺎﺭﻭﻥ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻦ ﺃﺑﻰ ﺍﻟﻌﺎﻟﻴﻪ ﻭﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻛﻌﺐ ﻭﻋﻜﺮﻣﻪ ﻭﻋﻦ ﺍﻟﺮﺑﻴﻊ ﺑﻦ ﺃﻧﺲ ﻭﺍﺑﻦ ﺯﻳﺪ .

1. Nabi Musa berdo’a dan Nabi Harun mengamin kan Allah SWT berfirman :

(وَقَالَ مُوسَىٰ رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ ۖ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَىٰ أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّىٰ يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ)
[Surat Yunus 88]

(قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيمَا وَلَا تَتَّبِعَانِّ سَبِيلَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ)
[Surat Yunus 89]

Imam al-qurtubi berkata dalam tafsir firman Allah :

قال قد اجيبت دعوتكما
Abul aliyyah berkata : nabi musa berdo’a dan nabi harun mengaminkan ; nabi harun disebut dan ia telah mengaminkan do’a orng yg berdo’a ( Nabi Musa ) . At-ta’min dalam berdo’a yakni berkata : aamiin, ucapanmu aamiin berarti bermakna ya Allah kabulkan untukku

An-nuhhas berkata : aku mendengar ali bin sulaiman berkata : dalil bahwa do’a tersebut dilakukan 2 orang adalah ucapan nabi musa : ربنا bukan memakai kata” رب .

Pengijabahan do’a dinisbatkan kepada 2 orang karena orang yang berdo’a adalah 2 orang walaupun yang melafadzkan do’a hanya 1 orang tapi, karena ada yang mengaminkan maka dianggap 2 orang sebab orang yang mengaminkan juga di anggap orang yang berdo’a

ــ ﻭﻓﻰ ﻣﺠﻤﻊ ﺍﻟﺰﻭﺍﺋﺪ / ﺑﺎﺏ ﻣﺎ ﺟﺎﺀ ﻓﻲ ﺍﻹﺷﺎﺭﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺭﻓﻊ ﺍﻟﻴﺪﻳﻦ : ﻋﻦ ﺳﻠﻤﺎﻥ ﺍﻟﻔﺎﺭﺳﻰ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ : ” ﻣﺎ ﺭﻓﻊ ﻗﻮﻡ ﺃﻛﻔﻬﻢ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭ ﺟﻞ ﻳﺴﺄﻟﻮﻧﻪ ﺷﻴﺌﺎ ﺇﻻ ﻛﺎﻥ ﺣﻘﺎً ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﻀﻊ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻳﻬﻢ ﺍﻟﺬﻱ ﺳﺄﻟﻮﺍ ” . .
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻬﻴﺜﻤﻰ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻭﺭﺟﺎﻟﻪ ﺭﺟﺎﻝ ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ

2. Di dalam Majma’uz Zawaid bab isyaroh dlm do’a dan mengangkat tangan

Dari salman al farisy berkata rasulullah bersabda: tidaklah suatu kaum mengangkat tangan mereka kepada Allah meminya sesuatu pada NYA kecuali hak bagi Allah untuk mengabulkan ketika tangan mereka diletakkan .

Imam al-haitsami berkata : hadist ini diriwayatkan oleh thabrani dan perowi” nya shohih .
Keterangan : lafadzh “qoum” di dalam hadist menunjukkan do’a bersama-sama.

ــ ﻭﻓﻰ ﺳﻨﻦ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻯ ﺣﺪﻳﺚ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻗﺎﻝ : ” ﻗﻠﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﻘﻮﻡ ﻣﻦ ﻣﺠﻠﺲ ﺣﺘﻰ ﻳﺪﻋﻮ ﺑﻬﺆﻻﺀ ﺍﻟﺪﻋﻮﺍﺕ ﻷﺻﺤﺎﺑﻪ : ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻗﺴﻢ ﻟﻨﺎ ﻣﻦ ﺧﺸﻴﺘﻚ ﻣﺎ ﺗﺤﻮﻝ ﺑﻪ ﺑﻴﻨﻨﺎ ﻭﺑﻴﻦ ﻣﻌﺎﺻﻴﻚ، ﻭﻣﻦ ﻃﺎﻋﺘﻚ ﻣﺎ ﺗﺒﻠﻐﻨﺎ ﺑﻪ ﺟﻨﺘﻚ ، ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻴﻘﻴﻦ ﻣﺎ ﺗﻬﻮّﻥ ﺑﻪ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻣﺼﺎﺋﺐ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ، ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻣﺘﻌﻨﺎ ﺑﺄﺳﻤﺎﻋﻨﺎ ﻭﺃﺑﺼﺎﺭﻧﺎ ﻭﻗﻮﺗﻨﺎ ﻣﺎ ﺃﺣﻴﻴﺘﻨﺎ ﻭﺍﺟﻌﻠﻪ ﺍﻟﻮﺍﺭﺙ ﻣﻨﺎ ﻭﺍﺟﻌﻞ ﺛﺄﺭﻧﺎ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻇﻠﻤﻨﺎ ﻭﺍﻧﺼﺮﻧﺎ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻋﺎﺩﺍﻧﺎ، ﻭﻻ ﺗﺠﻌﻞ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺃﻛﺒﺮ ﻫﻤّﻨﺎ ﻭﻻ ﻣﺒﻠﻎ ﻋﻠﻤﻨﺎ ، ﻭﻻ ﺗﺴﻠﻂ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻣﻦ ﻻ ﻳﺮﺣﻤﻨﺎ “ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ : ﺣﺴﻦ ﻏﺮﻳﺐ .
ﻭﻣﻌﻠﻮﻡ ﺃﻥ ﻛﻠﻤﺔ ﺍﻟﻤﺠﻠﺲ ﻟﻔﻈﺔ ﻋﺎﻣﺔ، ﻓﻴﻜﻮﻥ ﺍﻻﺟﺘﻤﺎﻉ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﺳﻨﺔ ﻧﺒﻮﻳﺔ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻣﺠﻠﺲ .

3. Dalam sunan At Turmudzy :

Ibnu umar berkata : “Sedikit sekali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dari satu majlis sebelum berdoa dengan doa-doa berikut: “Ya Allah, berikanlah kami bagian dari sifat takut kepada-Mu yang dapat menghalangi kami dari perbuatan-perbuatan dosa kepada-Mu, dari ketaatan kepada-Mu yang akan menyampaikan kami ke surga-Mu, dari keyakinan yang akan meringakan musibah-musibah dunia pada kami. Tolonglah kami menghadapi mereka yang memuhusi kami. Janganlah Engkau jadikan musibah kami berkenaan dengan agama kami. Janganlah Engkau jadikan dunia sebagai keinginan terbesar kami, dan puncak pengetahuan kami. Dan janganlah Engkau jadikan penguasa kepada kami orang yang tidak mengasihi kami.

Imam At-Tirmidzy mengatakan hadist ini hasan ghorib.
Keterangan : kata-kata ( مجلس ) maksudnya adalah perkumpulan maka, do’a bersama ketika ada perkumpulan adalah masyru’ dengan hadist ini.

Dalam Adzkar, Imam Nawawi sampai membikin bab Khusus tentang keutamaan doa bersama, yakni

ﺑﺎﺏ ﺩﻋﺎﺀ ﺍﻟﺠﺎﻟﺲ ﻓﻲ ﺟﻤﻊ ﻟﻨﻔﺴﻪ ﻭﻣﻦ ﻣﻌﻪ “

Bab do’a nya orang yang duduk berjama’ah untuk dirinya dan orang yang bersamanya .

4. Imam at-Tabrani meriwayatkan di dalam kitab al-kabir dan imam hakim di dalam kitab al-mustadrak, imam adz-dzahabi mendiamkannya : dari habib bin maslamah al-fahri aku mendengar rasulullah bersabda : Tidaklah berkumpul suatu kumpulan kemudian sebagian dari mereka berdo’a dan di amini oleh semuanya kecuali Allah akan mengabulkan doa mereka.

Imam al-haitsami dlm majma’uz zawaid: hadist ini diriwayatkan oleh imam thobrani dan perowi” nya shohih kecuali ibnu lahi ah namun beliau masuk kategori hasan hadistnya.

5.) Riwayat An-nasa’i dalam kitabul ilm “Dari Muhammad bin Qois,dari ayahnya bahwa seorang laki-laki mendatangi Zaid bin Tsabit, lalu menanyakan tentang suatu. Lalu Zaid berkata: “Kamu bertanya kepada Abu Hurairah saja. Karena ketika kami, Abu Hurairah dan si fulan di Masjid, kami berdoa dan berdzikir kepada Allah ‘azza wajalla, tiba-tiba Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar kepada kami, sehingga duduk bersama kami, lalu kami diam. Maka beliau bersabda: “Kembalilah pada apa yang kalian lakukan.” Zaid berkata: “Lalu aku dan temanku berdoa sebelum Abu Hurairah, dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membaca amin atas doa kami. Kemudian Abu Hurairah berdoa: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu seperti yang dimohonkan oleh kedua temanku. Dan aku memohon kepada-Mu ilmu pengetahuan yang tidak akan dilupakan.” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Amin.” Lalu kami berkata: “Wahai Rasulullah, kami juga memohon ilmu pengetahuan yang tidak akan dilupakan.” Lalu beliau berkata: “Kalian telah didahului oleh laki-laki suku Daus (Abu Hurairah) itu”. (HR. al-Nasa’i dalam al-Kubra [5839],

Imam adz Dzahabi menyebutkan riwayat ini dalam siar a’lamun nubala’ biografi abu hurairoh setelah menyebutkan hadist ini ;

6. ) Atsar al-Nu’man bin Muqarrin radhiyallahu ‘anhu. Dalam peperangan Persia, pada masa Khalifah Umar bin al-Khaththab, Panglima al-Nu’man bin Muqarrin , dan meminta anggota pasukannya membaca amin:

ﻭﻛﺎﻥ ﺍﻟﻨﻌﻤﺎﻥ ﺑﻦ ﻣﻘﺮﻥ ﺭﺟﻼ ﻟﻴﻨﺎ ﻓﻘﺎﻝ … ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺍﺳﺄﻟﻚ ﺃﻥ ﺗﻘﺮ ﻋﻴﻨﻲ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺑﻔﺘﺢ ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻴﻪ ﻋﺰ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺫﻝ ﻳﺬﻝ ﺑﻪ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ ﺛﻢ ﺍﻗﺒﻀﻨﻲ ﺇﻟﻴﻚ ﺑﻌﺪ ﺫﻟﻚ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺸﻬﺎﺩﺓ ﺃﻣﻨﻮﺍ ﻳﺮﺣﻤﻜﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺄﻣﻨﺎ ﻭﺑﻜﻴﻨﺎ . ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻄﺒﺮﻱ ﻓﻲ ﺗﺎﺭﻳﺨﻪ . ﻭﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﻌﻤﺎﻥ : ﻭَﺇِﻧِّﻲ ﺩَﺍﻋِﻲَ ﺍﻟﻠﻪَ ﺑِﺪَﻋْﻮَﺓٍ ، ﻓَﺄَﻗْﺴَﻤْﺖُ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻟَﻤَّﺎ ﺃَﻣَّﻦَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ، ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺍﻟﻠﻬُﻢَّ ﺍُﺭْﺯُﻕَ ﺍﻟﻨُّﻌْﻤَﺎﻥَ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺍﻟﺸَّﻬَﺎﺩَﺓَ ﻓِﻲ ﻧَﺼْﺮٍ ﻭَﻓَﺘْﺢٍ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ، ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﺄَﻣَّﻦَ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡُ . ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺷﻴﺒﺔ ﺑﺴﻨﺪ ﺻﺤﻴﺢ .

“Al-Nu’man bin Muqarrin seorang laki-laki yang lembut. Lalu beliau berkata: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, agar Engkau sejukkan mataku pada hari ini dengan penaklukan yang menjadi kemuliaan Islam dan kehinaan orang-orang kafir. Kemudian ambillah aku kepada-Mu sesudahnya dengan mati sebagai syahid. Bacakanlah amin, semoga Allah mengasihi kalian.” Maka kami membaca amin atas doa beliau dan kami menangis.” (HR. al-Thabari, Taikh al-Umam wa al-Muluk, 4/235). Dalam riwayat lain, al-Nu’man berkata: “Sesungguhnya aku akan berdoa kepada Allah dengan satu permohonan, aku bersumpah agar setiap orang dari kalian membacakan amin untuk doa tersebut. Lalu al-Nu’man berkata: “Ya Allah, berilah al-Nu’man rizki meninggal sebagai syahid dalam kemenangan dan penaklukan atas mereka.” Perawi berkata: “Lalu kaum membaca amin.” (HR. Ibnu Abi Syaibah, al-Mushannaf [34485]). Sanad atsar tersebut shahih.

7.) Dalam perang Uhud, Abdullah bin Jahsy ra. berkata kepada Sa’ad bin Abin Waqash ra., “Hai Sa’ad, mari kita berdo’a bersama.” Maksudnya, setiap orang mendo’akan keinginannya, lalu diamini oleh temannya. Do’a seperti ini lebih cepat dikabulkan. Kedua sahabat tadi pergi ke suatu sudut dan berdo’a. Yang berdo’a pertama kali adalah Sa’ad ra.. “Ya Allah, jika esok kami bertempur, maka hadapkanlah kepadaku musuh yang berani. Yang menyerang saya dengan hebat, lalu saya melawannya dengan hebat pula. Lalu karuniakanlah kepadaku kemenangan, dan membunuh mereka di jalan-Mu, dan karuniakanlah kepada kami harta rampasan.” Abdullah ra. pun mengamini do’a sahabatnya. Kemudian, giliran Abdullah bin Jahsy ra. Berdo’a, “Ya Allah, jika esok kami bertempur, maka hadapkanlah kepadaku musuh yang kuat, dan beranikanlah saya untuk melawannya. Lalu ya Allah, syahidkanlah saya dalam keadaan terpotong hidung dan telinga saya, sehingga pada hari Kiamat nanti, ketika di hadapan Rasulullah SAW., Engkau akan bertanya, “Hai Abdullah, mengapa hidung dan telingamu terpotong?” maka saya akan menjawab, “Ya Allah, hidung dan telinga saya telah terpotong untuk berjuang di jalan-Mu dan di jalan Rasul-Mu.” Dan, Engkau akan berkata, “Benar…, Semuanya telah terpotong di jalan-Ku.” Sa’ad pun berkata, “Amin.”. Esoknya, terjadilah pertempuran sengit. Dan do’a keduanya telah dikabulkan Allah SWT., persis seperti yang mereka do’akan.

Sa’ad ra. bercerita, “Do’a Abdullah bin Jahsy lebih baik daripada do’a saya. Saya melihat telinga dan hidungnya telah terpotong-potong dan pedangnya pun telah patah dalam perang Uhud itu. Kemudian Nabi SAW. memberinya sebatang ranting pohon. Setelah diterima, ranting itu langsung menjadi pedang. Pedang itu langsung di gunakan berperang. Pedang itu masih ada selama beberapa masa, kemudian dijual seharga 200 dinar.” (Al-Ishabah)

Kisah ini juga di riwayatkan dalam kitab majma’uz zawaid bab keutamaan Abdullah bin jahsy , imam al-Haitsami berkata : hadist ini diriwayatkan oleh At-Thabrani dan perawi” nya shohih .

8.) Atsar Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu

ﻋﻦ ﺟﺎﻣﻊ ﺑﻦ ﺷﺪﺍﺩ ﻋﻦ ﺫﻱ ﻗﺮﺍﺑﺔ ﻟﻪ ﻗﺎﻝ ﺳﻤﻌﺖ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﺍﻟﺨﻄﺎﺏ ﻳﻘﻮﻝ ﺛﻼﺙ ﻛﻠﻤﺎﺕ ﺇﺫﺍ ﻗﻠﺘﻬﺎ ﻓﻬﻴﻤﻨﻮﺍ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺿﻌﻴﻒ ﻓﻘﻮﻧﻲ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﻏﻠﻴﻆ ﻓﻠﻴﻨﻲ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺑﺨﻴﻞ ﻓﺴﺨﻨﻲ . ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﺳﻌﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﺒﻘﺎﺕ

“Dari Jami’ bin Syaddad, dari seorang kerabatnya, berkata: “Aku mendengar Umar bin al-Khaththab berkata: “Tiga kalimat, apabila aku mengatakannya, maka bacakanlah amin semuanya: “Ya Allah, sesungguhnya aku orang yang lemah, maka kuatkanlah aku. Ya Allah, sesungguhnya aku orang yang kasar, lembutkanlah aku. Ya Allah, sesungguhnya aku seorang yang pelit, maka pemurahkanlah aku.” (HR. Ibnu Sa’ad dalam al-Thabaqat 3/275).

 

Download ebooknya disini

Seumber : www.santri.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun