Mohon tunggu...
Liem Ciang Santoso
Liem Ciang Santoso Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Akademisi dan Praktisi dalam bidang pendidikan, media dan desain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Imlek, Ritual Agama yang Membudaya

12 Januari 2025   21:09 Diperbarui: 13 Januari 2025   17:21 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lampion Imlek (Sumber: Pixabay )

Nuansa Imlek di pusat-pusat perbelanjaan mulai terasa sejak dua sampai tiga minggu sebelum hari Raya Imlek. Hiasan dan dagangan pernak-pernik Imlek mulai bertebaran, Musik bernuansa Imlek mulai menggema di seantero ruangan.  Ini seakan-akan menandakan banyak masyarakat Indonesia yang merayakan Imlek, walaupun bukan beragama Khonghucu ataupun bersuku Tionghoa.

Namun dalam fakta historisnya Imlek adalah salah satu Hari Besar dalam Agama Khonghucu. Imlek merupakan bagian dari proses ritual, yang merupakan awal dari proses persembahyangan empat musim yang di peruntukkan  kepada Tuhan, Alam dan Leluhur

Adapun secara historis keberadaan Agama Khonghucu sendiri mulai ada sejak  era Tiga Raja Purba (San Huang ) yaitu Raja Fu Xi (2953-2838 SM), Raja Shen Nong (2838 - 2698 SM) dan Kaisar Huang Di (2698 - 2598 SM). Era Raja Fuxi dan Raja Shen Nong adalah era di mana manusia mengenal peradaban. Pada Era Raja Fuxi manusia mulai belajar menggunakan api, manusia mulai menggunakan adat pernikahan. Sementara itu pada era Raja Shen Nong, terkenal sebagai ahli obat-obatan. Era Kaisar Huang Di atau dikenal dengan Kaisar Kuning mendapat julukan Bapak Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan karena pada masa beliau banyak terjadi penemuan penting terutama huruf dan sistem kalender. Sistem kalender era Kaisar Huang Di inilah yang menjadi cikal-bakal perhitungan kalender Imlek.

Ketika masa kehidupan Kongzi atau dikenal juga dengan sebutan Konfusius (551 – 479 SM), menganjurkan Raja-Raja pada waktu itu untuk mengadopsi kalender  Dinasti Xia,  karena membantu umat manusia untuk hidup selaras dengan Langit dan Bumi. Kongzi memilih untuk mengadopsi kalender Xia. Kalender Zhou lebih cocok untuk astronomi, sedangkan kalender Xia lebih sesuai dengan kebutuhan para petani karena memberikan petunjuk tentang apa yang harus dilakukan sesuai dengan siklus musiman. Meskipun kedua kalender tersebut berhubungan dengan pergerakan alam, Kongzi mengikuti kalender Xia karena kalender tersebut juga selaras dengan gaya hidup agraris masyarakat. Oleh karena itu, mengadopsi kalender Xia membantu umat manusia untuk hidup selaras dengan Langit dan Bumi.(Arunkhajornsak, 2019)

Dinasti Qin

Jaman dinasti Qin Agama Khonghucu mengalami masa kegelapan karena Kaisar Qin Shi Huang melarang ajaran Agama Khonghucu. Tetapi berdirinya Dinasti Qin juga merupakan awal Negara Tiongkok saat ini. Dengan adanya Dinasti Qin bahasa, ukuran-ukuran satuan menjadi lebih seragam. Wilayah Tiongkok yang tadinya di kuasai oleh raja-raja kecil maka dapat bersatu menjadi wilayah Tiongkok yang besar hingga saat ini.

Adapun pemerintahan Dinasti Qin terbentuk antara lain juga karena dari pengaruh tokoh Khonghucu bernama Xun Zi (326 – 233 SM).  Xun Zi adalah tokoh Agama Khonghucu yang fokus mempelajari ajaran Kongzi sebagai Ilmu Menata Negara yang disebutnya dengan nama Da Ru (大 儒). Murid Xun Zi yang terkenal yaitu Li Si dan Han Fei Zi. Li Si ditugaskan menjadi perdana menteri di negeri Qin membantu Qin Shi Huang Di (秦 始 皇 帝) untuk menyatukan Tiongkok. Xunzi membina raja negeri Qin (ayah Qin Shi Huang Di) dan mengirim Li Si menjadi perdana menteri di negeri itu. Namun setelah Qin Shi Huang Di menguasai seluruh Tiongkok (221-206 SM), kaisar tersebut berbuat brutal dalam memerintah. Hal ini menyebabkan nama Xun Zi ikut tercemar. Sementara itu Han Fei Zi kemudian menjadi tokoh aliran Legalisme yang terkenal. (Arif, 2013b)

Dinasti Han

Lain halnya dengan zaman Dinasti Han yang merupakan masa keemasan dalam Sejarah Agama Khonghucu. Sejak zaman dinasti Han (207 SM) Agama Konghucu adalah untuk semua rakyat Tiongkok atau bangsa Tionghoa. Pemimpin Agama Khonghucu tertinggi adalah Kaisar. Kaisar dianggap sebagai anak Tuhan atau Tian Zi ( 天 子 ). (Arif, 2013a)

Hal tersebut dimulai pada jaman Raja Han Wu Di (140-86 SM) yang menetapkan Agama Khonghucu menjadi agama negara. Sistem ujian negara untuk mengganti sistem keturunan bagi jabatan-jabatan penting  dilaksanakan. Ujian menggunakan materi sesuai  dasar dalam Kitab Suci Agama Khonghucu yang diajarkan oleh Kongzi.

Pada tahun 104 SM, sistem penanggalan yang disabdakan Kongzi yaitu yang menggunakan sistem penanggalan dinasti Xia diresmikan sebagai penanggalan negara, yang mana tahun kelahiran Kongzi dijadikan tahun pertama penanggalan tersebut yang kemudian terkenal dengan sebutan penanggalan Imlek/Kongzili.(Wilantara, 2019)

Era Reformasi

Agama Khonghucu pernah juga mengalami masa kegelapan di Indonesia. Namun sejak Inpres No. 14 tahun 1967 tentang pembatasan terhadap budaya, adat istiadat dan agama China yang dianulir melalui Kepres No. 6 tahun 2000, maka Imlek dapat dirayakan kembali menjadi bagian dari  perayaan Agama Khonghucu (Rahmadani et al., 2022).

Rangkaian ibadah Imlek dimulai dari keyakinan naiknya malaikat dapur ke Langit yang jatuh pada tanggal 24 bulan 12 Imlek. Kemudian pada Malam tahun baru Imlek / Chúxī yang berarti "malam pergantian tahun" dilakukan persembahyangan kepada Tuhan dan Leluhur. Dan selanjutnya perayaan Imlek ditutup dengan Cap Go Meh pada tanggal 15 Bulan 1 Imlek. Bagi umat Khonghucu Imlek adalah saat yang tepat untuk bersyukur atas berkah Tuhan di tahun yang sudah berlalu, dan permohonan berkah keberuntungan di tahun yang baru.

Kesimpulan

Setelah reformasi Agama Khonghucu lambat laun mulai tumbuh kembali di bumi Indonesia. Masyarakat Indonesia mulai mengenal kembali keberadaan Agama Khonghucu. Segi pendidikan dan budaya yang sudah dibebaskan terus berkembang. Apalagi dukungan dari pemerintah menjadikan hari-hari besar Agama Khonghucu khususnya Imlek, berimplikasi terhadap pergerakan ekonomi dan budaya di masyarakat Indonesia. Saat Imlek semua produsen, pedagang atau jenis pekerjaan lain berlomba-lomba menghadirkan produk dan jasa mereka untuk melengkapi kebutuhan Imlek dan memutar roda perekonomian.

Maka saat ini Imlek tidak hanya milik umat beragama Khonghucu tetapi milik semua. Imlek dapat dilihat dari perspektif agama dan budaya. Bagi umat Khonghucu dan mungkin agama atau aliran agama yang tumbuh berkembang di Tiongkok, tentunya Imlek merupakan bagian dari rangkaian peribadatan agama. Tetapi bagi masyarakat Tionghoa yang tidak beragama Khonghucu dapat menjadi sebuah tradisi yang di maknai secara mendalam. Dan bagi masyarakat umum, Imlek merupakan bagian dari sebuah kekayaan budaya nusantara yang segala aktifitasnya ikut mewarnai dan mensejahterakan kehidupan bangsa Indonesia.

 

 *Penulis adalah Dosen dan Rohaniwan Agama Khonghucu

Daftar Pustaka

Arif, O. (2013a). Sejarah Agama Khonghucu. Spocjournal.Com. https://www.spocjournal.com/sejarah-history/277-sejarah-agama-khonghucu.html

Arif, O. (2013b). Xun Zi dan Filsafatnya. Spocjournal.Com. https://www.spocjournal.com/filsafat/269-xun-zi-dan-filsafatnya.html

Arunkhajornsak, S. (2019). Ethics of Timeliness in Confucianism. MANUSYA, 12(2). https://doi.org/10.1163/26659077-01202004

Rahmadani, R., Taufiq, T. T., & Djurban. (2022). Membaca Ulang Multikulturalisme Otonomis Agama Khonghucu di Indonesia:(Identitas, Kultural dan Kesetaraan). … : Jurnal Studi Agama-Agama, 18(02).

Wilantara, C. (2019). Sejarah Tahun Baru Imlek/Kongzili. Matakin.or.Id. https://matakin.or.id/category/berita/read/-sejarah-tahun-baru-Imlek-kongzili

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun