Mohon tunggu...
Liem Ciang Santoso
Liem Ciang Santoso Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Akademisi dan Praktisi dalam bidang pendidikan, media dan desain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Imlek, Ritual Agama yang Membudaya

12 Januari 2025   21:09 Diperbarui: 12 Januari 2025   21:20 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lampion Imlek (Sumber: Pixabay )

Pada tahun 104 SM, sistem penanggalan yang disabdakan Kongzi yaitu yang menggunakan sistem penanggalan dinasti Xia diresmikan sebagai penanggalan negara, yang mana tahun kelahiran Kongzi dijadikan tahun pertama penanggalan tersebut yang kemudian terkenal dengan sebutan penanggalan Imlek/Kongzili.(Wilantara, 2019)

Era Reformasi

Agama Khonghucu pernah juga mengalami masa kegelapan di Indonesia. Namun sejak Inpres No. 14 tahun 1967 tentang pembatasan terhadap budaya, adat istiadat dan agama China yang dianulir melalui Kepres No. 6 tahun 2000, maka Imlek dapat dirayakan kembali menjadi bagian dari  perayaan Agama Khonghucu (Rahmadani et al., 2022).

Rangkaian ibadah Imlek dimulai dari keyakinan naiknya malaikat dapur ke Langit yang jatuh pada tanggal 24 bulan 12 Imlek. Kemudian pada Malam tahun baru Imlek / Chúxī yang berarti "malam pergantian tahun" dilakukan persembahyangan kepada Tuhan dan Leluhur. Dan selanjutnya perayaan Imlek ditutup dengan Cap Go Meh pada tanggal 15 Bulan 1 Imlek. Bagi umat Khonghucu Imlek adalah saat yang tepat untuk bersyukur atas berkah Tuhan di tahun yang sudah berlalu, dan permohonan berkah keberuntungan di tahun yang baru.

Kesimpulan

Setelah reformasi Agama Khonghucu lambat laun mulai tumbuh kembali di bumi Indonesia. Masyarakat Indonesia mulai mengenal kembali keberadaan Agama Khonghucu. Segi pendidikan dan budaya yang sudah dibebaskan terus berkembang. Apalagi dukungan dari pemerintah menjadikan hari-hari besar Agama Khonghucu khususnya Imlek, berimplikasi terhadap pergerakan ekonomi dan budaya di masyarakat Indonesia. Saat Imlek semua produsen, pedagang atau jenis pekerjaan lain berlomba-lomba menghadirkan produk dan jasa mereka untuk melengkapi kebutuhan Imlek dan memutar roda perekonomian.

Maka saat ini Imlek tidak hanya milik umat beragama Khonghucu tetapi milik semua. Imlek dapat dilihat dari prespektif agama dan budaya. Bagi umat Khonghucu dan mungkin agama atau aliran agama yang tumbuh berkembang di Tiongkok, tentunya Imlek merupakan bagian dari rangkaian peribadatan agama. Tetapi bagi masyarakat Tionghoa yang tidak beragama Khonghucu dapat menjadi sebuah tradisi yang di maknai secara mendalam. Dan bagi masyarakat umum, Imlek merupakan bagian dari sebuah kekayaan budaya nusantara yang segala aktifitasnya ikut mewarnai dan mensejahterakan kehidupan bangsa Indonesia.

 

 *Penulis adalah Dosen dan Rohaniwan Agama Khonghucu

Daftar Pustaka

Arif, O. (2013a). Sejarah Agama Khonghucu. Spocjournal.Com. https://www.spocjournal.com/sejarah-history/277-sejarah-agama-khonghucu.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun