Makassar -- Rasulullah SAW lahir pada Senin, 12 Rabiul Awal di tahun gajah ('am al-fil). Lalu pada 17 Rabiul Awal adalah peristiwa Rasulullah hijrah atau meninggalkan Kota Mekkah menuju Kota Madinah.
Bulan Rabiul Awal atau bulan Maulid adalah bulan ke-3 dalam urutan kalender hijriah. Banyak peristiwa penting yang terjadi di bulan Rabiul Awal.
Terakhir, pada 27 Rabiul Awal adalah tanggal wafatnya Rasulullah SAW. Inilah yang membuat bulan Rabiul Awal sangat dimuliakan oleh seluruh kaum muslimin di dunia.
Rasulullah SAW lahir dari seorang Ibu bernama Sayyidah Aminah, dan Ayahnya bernama Abdullah. Namun, sang ayah meninggal dunia saat Muhammad masih ada dalam kandungan.
Menurut hadits yang di riwayat kan  Imam Ibnu Ishaq dari Sayyidina Ibnu Abbas, Rasulullah dilahirkan pada malam yang tenang.
Â
Sebelum Muhammad dilahirkan, perasaan Aminah begitu tenang dan damai, terutama pada 12 hari sebelum kelahiran.
Aminah juga mengalami beberapa kejadian mengagumkan jelang kelahiran Rasul. Ini seperti dijelaskan dalam kitab An-Ni'matul Kubra 'Alal 'Alam karya Syihabuddin Ahmad bin Hajar al-Haitami Asy-Syafii, sebagaimana diuraikan di buku Happy Birthday Rasulullah.
"Lewat momentum Maulid Nabi Muhammad SAW, sebagai umat Islam sudah kewajiban bagi kita senantiasa meningkatkan takwa kepada Allah SWT dengan berbuat kebajikan dan beramal shaleh dengan cara meneladani sifat dan akhlak mulia Nabi Muhammad SAW," kata Rivai Ras, Selasa, 20 November 2018.
Lebih lanjut Rivai Ras mengajak umat Islam agar dapat mewarisi semangat dan misi kenabian. Misi yang dimaksud yaitu semangat pembebasan dari ketertindasan, baik dari kemiskinan, kebodohan, maupun keterbelakangan.
"Karena hakekat dari misi risalah Nabi Muhammad SAW adalah melakukan pembelaan terhadap kaum yang lemah dan tertindas dengan berempati merasakan beratnya penderitaan mereka," ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H