Saya memiliki cita-cita yang bukan seperti orang kebanyakan, saya ingin membangun diri dalam bidang Enterpreneurship, menciptakan lapangan pekerjaan dalam bidang Jasa. Pola pikir seseorang bisa saja berubah sewaktu-waktu, seorang sarjana pun tidak melulu bekerja dibawah tekanan atasan, walaupun memang tidak menutup kemungkinan. Hanya saja seorang sarjana harusnya menciptakan peluang, bukan hanya menciptakan teori baru dalam sumbangsih pendidikan sebagai prasyarat lulus mendapatkan gelaran.
Pentingnya sebuah aplikatif menjadi tolok ukur diri sebagai seorang lulusan sebuah bidang ilmu. Tidak perlu pusing dengan banyaknya kompetitor diluar sana, namun yang harus difikirkan bahwa inovasi dan kreasi apa yang mampu kau bangun untuk Indonesia. Walaupun diri telah memiliki tabungan ilmu untuk membangun jiwa enterpreneur dan leadership, namun tetaplah harus lebih banyak belajar. Jangan jadikan dirimu sebuah gelas yang penuh dengan air, kalau penuh dan ketumpahan akan sulit bagimu masuk ilmu-ilmu baru. Kosongkanlah isi dirimu ketika menghadapi dan berhadapan dengan sesuatu agar ketika sesuatu baru masuk kedalam dirimu mampu kau petik sisi baiknya sesuai dengan analogi “tetaplah menjadi rendah hati”. Sehingga saya memiliki motto “Keep Fight To Get The Goal”, “Tetaplah Bertarung Untuk Mencapai Gawang (Tujuan)”. Bahkan yang sekarang pun masih tetap biasa, untuk menjadi luar biasa perlu proses yang tidak instan, belajar yang tidak sebentar, usaha yang tidak kecil, dan doa yang tidak pernah putus dalam diri yang tulus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H