Aku bukanlah pujangga, Â
Ku juga tak paham mantra,
Tak ku kuasai se bait pun sloka,
Namun bukankah....Â
Yadnya terindah adalahÂ
Melakukan sekecil pun yang kita bisaÂ
Dalam memuliakan Hyang Widhi Wasa......
(Santidiwyarthi, 3 Februari 2019)
Dan kini, aku kembali kemari, menghampiri tempat mulia nan suci ini. Menghampiri rumah Sang Hyang Widhi, menghaturkan puja, agar damai senantiasa hadir, setidaknya, bagi diriku sendiri. Bergabung bersama para sahabat spiritualis, para emak narsis, para pengelana yang suka mengembara, menembus cahaya, membawa cinta dan semangat di dada, menebar damai dan harapan bagi dunia.... Yayasan Jaringan Hindu Nusantara.
Namun adalah bijak menyikapi beragam kondisi secara dewasa. Demi kepentingan umat, demi kebahagiaan Sang Jiwa, demi ketenangan batin sendiri, karena melakukan hal positif meski kecil akan jauh bermanfaat daripada berlarut dalam ego dan emosi serta hasrat sendiri.
Kemudian bergerak dan bergabung dengan Ki Matra, Jik Agung, dan Mbak Ade di Gianyar. Beristirahat membuka bekal makan kami di Pelabuhan TanahAmpo, dan melanjutkan perjalanan ke Karangasem.
Selesai bersembahyang dan melakukan bersih-bersih terkait kerja bakti, kami berpamitan pada para pemangku Pura Penataran Lempuyang. Seorang pria, bapak Nengah Ramen, menawarkan jasa membawa barang -- barang kami, enam buah pejati lengkap, canang sari, sodan beserta buah dan jajan yang kami bawa sebagai bekal.