Mohon tunggu...
santi diwyarthi
santi diwyarthi Mohon Tunggu... Dosen - Wanita adalah bunga, indahnya dunia, tiang penjaga damai dunia.....
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a wife, a mother, a worker....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Pontianak, I'm in Love" (4)

13 Januari 2019   15:47 Diperbarui: 13 Januari 2019   16:29 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi yang menurut mereka memiliki cerminan cita rasa tinggi peminumnya, berasal dari daerah tertentu, diminum hanya pada resto tertentu, kopi yang memiliki teknik brewing tersendiri, menghasilkan aroma unik dan khas. Bahkan, membuat peminum kopi tersebut merasa bangga, karena tidak semua orang bisa meminum kopi tersebut.

Agus dari Caswell (2017) menjelaskan bahwa Indonesia menduduki posisi ketiga sebagai penghasil kopi terbesar dan terbaik di dunia. Namun sayang sekali, kopi yang bagus dan berkualitas yang kita miliki tersebut justru lebih dikenal dan dipahami oleh orang luar negeri.

Proses sangrai (roasting), istirahat / pendinginan (resting), penggilingan, dan penyeduhan (brewing) kopi membutuhkan teknik memadai melalui serangkaian uji. Ini yang kelak menentukan tebal atau tidaknya rasa dan aroma kopi. Hal ini sungguh membutuhkan kesabaran dari berbagai pelaku.

Proses brewing atau penyeduhan terdiri dari tiga, yakni dengan menggunakan Metode tradisional : kopi tubruk, kopi kertup, kopi saring, kopi tarik, dan sebagainya.

Metode manual brew: menggunakan Mokapot, Aeropress, Vietnam Dripp, Frech Press, Rockpresso, dan Cold Brew.

Metode Espresso Base, yakni dengan menggunakan mesin espresso. Kopi yang dihasilkan juga antara lain: espresso, latte, cappuccino, dan Americano.

Jadi, kopi mana yang akan anda pilih ?? mari angkat gelas kopi tinggi, dan, bersama kita seruput......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun