Mohon tunggu...
santi diwyarthi
santi diwyarthi Mohon Tunggu... Dosen - Wanita adalah bunga, indahnya dunia, tiang penjaga damai dunia.....
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a wife, a mother, a worker....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Vidyadiva, Cahaya Perempuan, Gedung Kriya, 4 - 10 November 2018

5 November 2018   14:06 Diperbarui: 5 November 2018   14:14 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu Putri, ibu telah mempesona kami, untuk tidak malu bergerak berkarya, mengekspresikan jiwa, menyalurkan hasrat, menyuarakan isi hati, memunculkan buah pikiran kami, dalam berbagai ruang seni dan budaya..... mulai dari seni geguritan, geguntangan, kidung, lelampah, bahkan, ditimpali oleh permainan indah biola...... Wow... Puisi, bersinergi indah dengan kekidung, ditimpali alunan biola....

dokpri
dokpri
Karya seni budaya, kuyakini menghaluskan budi pekerti seseorang, mengakar untuk semakin tangguh berusaha, senantiasa berkarya secara berkelanjutan, mencerminkan kegelisahan hati yang tak hendak berhenti dan berakhir hingga disini, layu terkulai lalu mati tanpa bernilai.

 Teruslah, wahai perempuan, teruslah tegakkan diri dan berlari, menguntai hasil karya, memberi arti, bagi Bali, bagi Bumi Pertiwi, karena kita takkan berhenti berkarya, karena kita takkan mudah ber putus asa, karena kita menjalin rasa bersambung ceritera, dengan torehan kuas cinta, dengan segala cita....

dokpri
dokpri
Berjumpa dengan bapak Made Wartawan dan Ibu Perempuan Perupa, Oka Armini, Sungguh berbahagia berkreasi mendapat dukungan penuh keluarga....

Pada pameran kali ini, terdapat 20 Perempuan Perupa yang ikut terlibat, dengan 31 karya visual yang dipamerkan, mencakup karya seni lukisan, seni grafis, dan seni instalasi. Dan sebagai sebuah wacana dimensi baru dari kalangan Perempuan Perupa Bali, ini menjadi sarana mediasi berbagai pihak di sekeliling perempuan, bahwa suatu karya tidak akan pernah terwujud tanpa dukungan moral keluarga, bimbingan dan tuntunan para guru, para kritikus seni, masyarakat penikmat seni, media massa, juga bantuan dari berbagai pihak, baik pemerintah, pengusaha, bahkan, orang yang mungkin tidak terlibat.

dokpri
dokpri
Layak disebut sebagai lintas sosial budaya, lintas disiplin ilmu, Pameran lukisan kali ini berhasil mempertemukan berbagai Perempuan Perupa Bali seperti Ibu Sri Supriyanti, Mega Sari, Oka Armini, Ni Nyoman Sani, Ni Ketut Ayu Sriwardani, Satya Cipta, Voni Dewi, Ni Nyoman Supini, Sri Rahayu, Way Shanty, Ni Putu Eni, Ni Wayan Penawati, Kadek Heny Sayukti, Ni Wayan Ugi Gayali, Sri Wahyuni, Kurniati Andika, Suryani, Ni Kadek Novi Sumariani, Ni Putu Suriati, Kadek Winda, Kharisma P. Natsir.

dokpri
dokpri
Aku mungkin bukan seorang kritikus seni baik dan hebat. Namun, melihat beraneka karya seni yang dihadirkan para perupa perempuan ini, membuat decak kagum berkepanjangan. Seni sungguh bisa menghasilkan sesuatu yang menggugah selera, indah, marah, galau, bahagia, sedih, bahkan, termenung ku menangis di satu pojok, memandang lukisan bertajuk "Dayu". Ingatanku merantau jauh, ingat ibuku.....

Inilah mereka, yang terus bergulir bersama, menghasilkan banyak karya, mewujudkan kerjasama, menjalin harmoni dalam berbagai perbedaan, di kalangan pendidikan, dengan kalangan budayawan, para tokoh masyarakat, di tengah para pengusaha, dukungan pemerintah, juga keluarga dan kerabat serta para sahabat dari Perempuan Perupa Bali. Termasuk dengan merangkai keikutsertaan dari perupa difabel pula, yang tergabung di dalam Yayasan Bunga Bali.....

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun