"Saya juga aktif pada berbagai organisasi sosial kemasyarakatan. Beberapa karya saya yang laku terjual, saya sumbangkan hasil penjualannya demi organisasi, salah satunya, Yayasan Anak Berkebutuhan Khusus / Diffabel".Â
Ah, sungguh mulia aktivitas ibu Budiarti Silalahi, meski sudah sangat tua, namun beliau masih terus menghasilkan berbagai lukisan indah berbahan cat air, dan mengikuti berbagai pameran yang diselenggarakan oleh Indonesia Watercolour Society di berbagai penjuru nusantara bahkan hingga ke luar negeri.
Namun dapat terlihat bahwa pada umumnya para pelukis cat air menghasilkan karya yang menggambarkan berbagai aktivitas kehidupan manusia sehari hari. Para pelukis Indonesia, pada umumnya menampilkan sosok manusia, dengan guratan halus dan tajam, terkait dengan aktivitas manusia dan budaya nya.Â
Misalnya, D. Tjandra Kirana, yang menggambarkan sosok perempuan penari Legong Keraton dengan warna merah marun pada pakaiannya dan berlatar belakang belantara pepohonan berwarna hijau lembut. Guratan tegas yang tergambar pada lukisan bertema "The Beauty of The Balinese Tradition" yang menggambarkan keindahan perempuan bali terkait tradisi di tengah lingkungan masyarakat, yang tidak terlepas dari seni dan budaya, khususnya seni tari.Â
Siunandar Djaya bahkan lebih berani bermain dengan warna pada karyanya bertema "Tari Topeng Bali". Beliau menggunakan aneka warna, mulai dari tekanan yang lembut pada bagian pinggir lukisannya, hingga menggabungkan warna warna kontras sekaligus pada sosok penari di dalam lukisan, mulai dari terang dan gelap sekaligus, hitam dan putih, merah dan kuning, hijau dan coklat sekaligus untuk menggambarkan guratan otot penari. "Sosok penari dengan gerak hentakan dinamis pada tari Bali yang ingin saya tonjolkan pada lukisan cat air saya", ujar beliau menyampaikan penjelasan.
Pelukis Khoo Boon Seng, yang juga menampilkan karya lukis aktivitas nelayan ikan di negaranya. Guratan halus warna warni yang menggambarkan perkampungan nelayan tersebut sungguh memperlihatkan kedewasaan teknik permainan warna cat air beliau. Tidak mudah menggabungkan beragam warna warni yang harmoni dalam guratan - guratan halus, namun masih bisa memperlihatkan dengan jelas setiap detil bagian lukisan. Pelukis Perlin, yang menampilkan tema Devout pada lukisan berupa penari pria yang menusukkan besi hingga tembus ke kedua belah pipinya.
Pameran Seni Lukis terkait peringatan Hari Jadi ke 25 Indonesia Watercolour Society berlangsung di Wantilan Museum. Dan ini merupakan Pameran yang pertama kali semenjak Wantilan Museum dibuka semenjak setahun lalu. "Ini adalah suatu bentuk kreativitas yang berlangsung semenjak era kakek saya, Ida Bagus Njana, dan ayah, Ida Bagus Tilem, yang akan terus bergulir hingga kini dan nanti" Ujar Ida Bagus Suryadi menjelaskan perkembangan Museum Njana Tilem.