Dalam penalarannya, ada 2 pendekatan teori akuntansi yang dikenal yakni dengan penalaran deduktif dan penalaran induktif.
- Penalaran Deduktif merupakan tahapan penyimpulan yang diawali dari suatu pernyataan umum yang sudah disetujui menjadi penyataan khusus yang dijadikan kesimpulan. Langkah dalam perumusan teori akuntansinya adalah sebagai berikut: menentukan tujuan pelaporan keuangan, lalu memilih postulate akuntansi yang berdasarkan dengan kondisi ekonomi, politik, dan sosiologi, lalu menentukan prinsip akuntansi, dan mengembangkan tenik akuntan. Namun ada beberapa keuntungan dan kelemahan dari pendekatan penalaran deduktif ini seperti kemampuan guna merumuskan struktur teorinya konsisten, terkoordinasi, serta dalam tahapannya dilakukan secara logis. Namun kelemahannya karena didasarkan pada postulat dan tujuan yang bisa saja salah.
- Penalaran Induktif merupakan tahapan dari proses awal dari suatu pernyataan ataupun keadaan yang khusus kemudian dijadikan pernyataan umum yang merupakan suatu generalisasi dari keadaan khusus sebelumnya. Ada beberapa tahapan dalam penalaran induktif ini seperti mencatat semua observasi, menganalisa dan mengelompokkan hasil dari observasi, kemuadia hasil observasi di generalisasi, hingga akhirnya dilakukan pengujian terhadap generalisasi tersebut. Sama seperti halnya penalaran deduktif, penalaran induktif juga memiliki keuntungan maupun kelemahan diantaranya pendekatan induktif karena didasarkan oleh kebebasan dimana perumusan teorinya tidak dibatasi oleh model selama hal tersebut relevan dengan tujuan yang ingin dicapai. Namun kelemahannya yaitu terdapat unsur biar dan kemungkinan perbedaan jumlah data pada observasi tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!