Mohon tunggu...
Santi Christianto
Santi Christianto Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier

Berbagi tulisan dalam untaian kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ketika Hal Biasa Menjadi Istimewa

22 Juni 2023   00:57 Diperbarui: 22 Juni 2023   00:59 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota hujan Bogor adalah salah satu kota yang menjadi tujuan saat libur. Banyak yang ditawarkan oleh kota ini baik kuliner, tempat bersejarah dan tempat wisata yang cukup besar, Kebun Raya Bogor. Hujan turun di kota ini menambah suasana liburan semakin nyaman, dan tidak menghentikan langkahku untuk terus berlibur di sini.

Memilih hotel di kota Bogor sebagai akomodasi cukuplah sulit, karena di sekitar kota Bogor ini banyak sekali hotel yang saling berdekatan satu sama lain. Dan semua hotel ini menawarkan berbagai fasilitas dan pelayanan yang boleh dibilang cukup baik sekali.

Sehubungan dengan liburan kali ini tidak banyak agenda atau tempat yang ingin saya kunjungi, akhirnya jatuhlah pilihan pada Hotel Santika Bogor yang letaknya cukup strategis. Berdampingan dengan Mall Botani Square menjadi tempat ideal tujuan liburan kali ini. Tidak jauh dari pintu keluar tol Baranangsiang, sehingga terhindar dari kemacetan lalu lintas.

Ketika sampai di Hotel Santika, jam masih menunjukkan pukul 11 siang. Saya mengerti dan paham sekali, memang belum waktunya untuk cek in dan dapat masuk ke dalam kamar. Saya tetap memilih menurunkan tas dari mobil dan masuk ke lobby hotel. Setelah menaruh tas di kursi sofa, saya melangkah menghampiri meja resepsionis.

Seorang resepsionis dengan senyum ramah menyapa, wajah yang berseri terpancar lembut. Untuk sejenak ia memberikan penjelasan mengenai waktu check in. Walau saya sudah paham tentang aturan tersebut, tetapi ada keinginan untuk tetap mendengarkan penjelasan wanita cantik berbaju hitam dengan rambut terikat rapi di hadapanku ini.

"Terima kasih atas infonya Mbak, saya akan berjalan-jalan dulu di mal," saya berkata dan menutup percakapan kami.

"Silakan, Bu, kalau mau menitipkan tas di sini, akan saya bantu," ujarnya lagi sambil berdiri dan keluar dari meja resepsionis mengikuti langkahku.

Kesan pertama yang terlihat biasa saja seperti layaknya resepsioni hotel lainnya, tetapi ada yang mulai mencuri hatiku. Dan berubah seketika, keramah tamahan ini menjadi sesuatu yang istimewa. Karena tidak jauh dari tempat kami berdiri, ada satu orang pegawai laki-laki dan seorang security yang bertugas menjaga pintu.

Saya perhatikan, sama sekali ia tidak memberikan kode pada mereka untuk mengangkat tasku. Tetapi diangkatnya sendiri tas ransel hitam yang ada di atas kursi lobby dan dimasukkan ke dalam sebuah ruangan di area resepsionis, kemudian saya diberikan tanda penitipan barang.

Baru pertama kali ini saya merasakan perlakuan istimewa dari seorang resepsionis. Bukan hanya senyumannya saja, tetapi juga aksi cepatnya untuk melayani tamu sangat luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun