Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Masalah dari Jargon "Pemimpin Amanah"

5 Mei 2023   10:29 Diperbarui: 5 Mei 2023   10:57 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Pemimpin (Liputan6)

Dari gambaran diatas apa yang ingin Penulis sampaikan ialah mengapa dikatakan bahwa sebagai Muslim penting sekali untuk terus menambah ilmu, terutama ilmu agama.

Dari apa yang Penulis ketahui dalam lingkup ciri-ciri pemimpin amanah, landasan atau pokok terpenting darinya ialah bagaimana (proses) membentuk pemimpin amanah. Yang digambarkan pemimpin amanah itu sebetulnya bukanlah sebuah produk after market, gimmick dari sebuah jargon, tetapi ia lahir memang ditujukan untuk menjadi seorang pemimpin. 

Penulis beri contoh, mengapa Rasulullah Saw dikategorikan sebagai sosok pemimpin yang amanah. Rasulullah Saw sebagai pemimpin yang amanah bukan saja karena ia didaulat sebagai manusia pilihan, melainkan pula dikarenakan Allah Swt menjaga ahlaknya dari segala perbuatan keji dan mungkar serta Rasulullah Saw lebih memikirkan nasib umatnya.

Kemudian dari apa yang Penulis ketahui bahwa pemimpin amanah terlahir dari rakyat yang amanah. Sedangkan pemimpin yang dzalim lahir dari rakyatnya yang lalim.

Jadi secara teknis tidak akan pernah muncul pemimpin amanah tanpa dibarengi oleh rakyatnya yang amanah terlebih dahulu. Logis saja, apa mungkin Anda kepingin buah Jeruk sedangkan yang Anda tanam bibit buah Nangka?

Sebagai penutup, Penulis sekadar mengingatkan bahwa pilihan kembali ada pada diri Anda masing-masing. Sejatinya Allah Swt memberikan akal kepada manusia untuk mengetahui mana baik dan mana buruk dan semoga kita semua selalu dalam perlindunganNya.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun