Unsur ketiga yang paling mengecewakan dalam Thor Love and Thunder ialah ketika anak-anak Asgard memiliki kekuatan Thor dan mengalahkan pasukan bayangan Gorr.
Entah apa yang ada dibenak pembuat script film ini, apakah mereka kekurangan ide ketika menulisnya. Nyatanya aksi anak-anak tersebut tidak membuat Penulis sebagai penonton terkesima, yang terjadi malah membuat film terasa aneh.
Secara keseluruhan Penulis menyimpulkan Thor Love and Thunder seperti film yang kehilangan jiwanya. Film ini tidak memberikan kesan Thor dari tiga film sebelumnya, tetapi lebih memberikan sosok Thor yang dewasa dan manusiawi. Film ini masih layak untuk ditonton dengan segala kekurangan dan tanda tanya didalamnya.
Terlepas dari kualitas cerita yang buruk, nampak sekali film Thor Love and Thunder ini lebih sekadar sebuah selingan yang notabene menandakan akan hadirnya projek Marvel mendatang pasca phase-4 berakhir.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H