Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Street Race/Balap Liar Resmi, Bisakah Jadi Solusi?

13 Januari 2022   08:36 Diperbarui: 13 Januari 2022   08:40 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Balapan Liar (Gridoto)

Sebagaimana dikutip dari Kompas.com. Polda Metro Jaya bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI) berencana untuk menggelar balapan liar atau street race di Jakarta Utara pada 16 Januari 2022.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pendaftaran balap resmi bagi pembalap liar di Jakarta telah dibuka mulai hari ini, Selasa (11/1/2022).

"Siang ini kami publish, dibuka pendaftarannya secara online. Nanti link-nya bisa didapatkan di loket.com," ucap Sambodo saat dikonfirmasi, Selasa (11/1/2022).

Sambodo melanjutkan, pihaknya akan membatasi pendaftaran balapan perdana ini, yakni dengan maksimal 350 peserta.

"Sebanyak 350 pendaftar pertama bisa ikut balapan perdana tanggal pada 16 Januari 2022," kata dia.

Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh calon peserta yang ingin mengikuti lomba balapan tersebut. Salah satunya, peserta di bawah 17 tahun harus bisa menunjukkan bukti izin dari orangtua. -

Pertama-tama Penulis mengapresiasi upaya yang dilakukan baik oleh Polda Metro Jaya bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI) dengan rencana menggelar Street Race. Street Race ini bertujuan bukan saja untuk mengurangi maraknya aksi balap liar di jalanan tetapi sebagai langkah untuk mengakomodir anak-anak muda kepada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

Namun Penulis disini tidak bisa mengesampingkan munculnya pertanyaan dalam kegiatan menggelar Street Race ini, yaitu apakah Street Race ini bisa menjadi solusi untuk menekan maraknya balapan liar?

Mengapa Penulis tanyakan demikian? Satu, karena Penulis memiliki kerabat yang dahulu pernah menjadi joki dan tahu seluk beluk balapan liar. Kedua, di area Penulis tinggal kerap kali dijadikan lokasi berkumpul para ABG dan tempat men-setting motor yang digunakan untuk balapan liar.

Dari informasi yang Penulis ketahui prihal balapan liar di jalanan, secara garis besar bukan hanya persoalan adu cepat.

Balapan liar di jalanan lebih kepada adu gengsi antar dua belah pihak dimana mempertaruhkan sejumlah uang dan saling beradu dengan motor oprekan untuk mengetahui siapa yang lebih unggul. Besaran uang taruhan relatif (bisa jutaan hingga puluhan juta) tergantung siapa yang terlibat didalamnya, apakah itu uang kolektif ataukah dari pemain besar.

Dalam balapan liar ada tiga pihak yang terlibat, yaitu pemilik bengkel, montir, dan joki. Mereka yang menjadi pemenang mendapatkan uang taruhan berikut pula pamor.

Dari gambaran singkat diatas maka bisa kita bersama amati bahwa lingkup balapan liar di jalanan ini bukan mengenai "prestasi". Balapan liar di jalanan lebih kepada cerminan dari bentuk kenakalan ABG yang dimanfaatkan oleh segilintir pihak demi meraup untung.

Para ABG ini sadar tidak sadar bahwa apa yang dilakukannya bukan saja melanggar hukum (lalu lintas), tidak aman, dan dapat membahayakan orang lain, akan tetapi juga bisa merenggut nyawa mereka.

Lantas apakah Street Race ini nantinya bisa jadi solusi menekan maraknya balap liar? Penulis berupaya optimis bahwa Street Race mampu melakukannya, hanya saja dengan catatan.

Perlu diketahui maraknya balapan liar juga ditenggarai oleh minimnya pengawasan atau patroli yang dilakukan oleh aparat Kepolisian. Oleh karenanya jika Street Race resmi diadakan maka sejatinya perlu pula dibarengi oleh komitmen Kepolisian untuk rutin melakukan patroli sehingga dapat benar-benar mengurangi aksi balap liar di jalanan.

Kegiatan Street Race ini juga perlu dievaluasi secara serius. Jangan sampai kegiatan ini hanya sekadar untuk mengakomodir para ABG menyalurkan hobi mereka. Street Race sekiranya perlu mempersiapkan rencana jangka panjang agar kegiatan ini bermanfaat bagi masa depan mereka yang mengikutinya.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun