Mayoritas mereka adalah konglomerat kaya yang notabene penghasilan utama mereka berasal dari bisnis skala besar. Tentu resiko dalam berbisnis skala besar maka ada konsekuensi resiko loss yang besar pula dan bisnis dipengaruhi oleh faktor ekonomi yang begitu kompleks.
Jika dalam konteks ekonomi dunia ini ibarat air dalam sebuah ember dimana ketika Anda letak jemari ditengahnya menciptakan riak atau gelombang di dalam ember, maka cryptocurrency Penulis ibaratkan sikat gigi yang letaknya di tempat lain.
Bisa kita amati cryptocurrency adalah bentuk dari "safe heaven" para konglomerat yang ingin membuat tata cara permainannya sendiri. Lalu siapa yang paling rugi disini? Tentu Anda-anda yang tidak tertarik dengan cryptocurrency maupun negara yang ekonominya rentan dikarenakan nilai cryptocurrency tidak bisa dikontrolnya.
Memang sekilas cryptocurrency saat ini nampak seksi dan terus digaungkan agar dunia mau menerimanya. Tetapi kembali Penulis ingatkan, siapa yang paling diuntungkan disini?
Penulis mengapresiasi langkah MUI dengan menetapkan fatwa haram terhadap cryptocurrency dan Penulis yakini semata-mata keputusan itu telah digodok secara matang demi kejelasan hukum serta kebaikan bersama umat.
Sebagai masukan bilamana Anda tertarik berinvestasi maka pastikan 2 hal yaitu investasi yang Anda pilih aman dan produktif serta hindari segala hal yang bersifat spekulatif.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H