Loh Anda-anda mungkin bertanya negara adidaya dengan resources dan kekuatan berlimpah berikut sekutunya, apa yang mereka khawatirkan?
Ada kalimat demikian, semakin tinggi pohon maka semakin deras anginnya. Itulah posisi AS saat ini. Mengapa?Â
Sebagai negara adidaya sebetulnya AS merupakan tumpuan bukan saja bagi sekutunya tetapi pula bagi keamanan global. Sebut saja, ada Cina, Rusia, Korea Utara, Iran, dan lain sebagainya. Penulis bertanya kepada pembaca, apakah ada negara yang mampu mengurusi itu semua kecuali AS? Tidak ada.
Dengan lepasnya Afghanistan, lepas dari janji Taliban akan mengutamakan aspek-aspek penting dalam kehidupan dan tidak akan menyerang AS berikut sekutunya akan tetapi dibalik itu semua kiranya tahu bahwa kecemasan Afghanistan akan mengumpulkan kekuatan dan kemudian kelak menjadi ancaman sudah terbentuk dalam benak siapapun pihak yang kecewa dengan mundurnya pasukan AS dari sana.
Mereka khawatir kelak keputusan (mundurnya pasukan AS dari Afghanistan) itu akan menimbulkan tragedi atau suatu yang lebih besar ketimbang peristiwa 9/11 yang notabene menjadi sejarah kelam bagi bangsa AS. Mereka khawatir keputusan itu menimbulkan ketidakstabilan keamanan di dunia yang berimbas bagi AS dan mereka khawatir keputusan itu akan menimbulkan permasalahan sosial baik dunia maupun AS, seperti kekerasan dilandasi rasisme, Islamphobia, dan sebagainya.
Walau demikian kita bersama tahu kekhawatiran itu semua belum terjadi dan semoga tidak akan terjadi. Kekhawatiran berlebih ini pun menurut Penulis amati juga didorong oleh pengaruh media disana sehingga mengundang respon keras akan keputusan AS dan sekutu mundur dari Afghanistan. Dari situ pula bisa kita amati bahwa traumatik yang disebabkan peristiwa 9/11 atau 2 dekade berlalu itu masih membekas di warga AS dan mereka mendesak negaranya sekuat tenaga melakukan agar kejadian yang serupa tidak terjadi hanya disebabkan miskalkulasi layaknya jatuh Afghanistan dalam kurun waktu 11 hari.
Sebagai pengamat amatiran, Penulis tidak tahu persis dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun sebagaimana Penulis pernah sebutkan, mungkin dalam kurun 1 s.d 3 bulan ini dunia akan mengamati persis bagaimana perkembangan di Afghanistan serta mengawasi kemana haluannya. Dan jangan heran bilamana banyak negara-negara lain tertarik kepadanya karena bukan hanya resources kaya sumber akan minyaknya tetapi pula disebabkan posisi strategisnya.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI