Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pahami Betul Konsekuensi Keluar dari Zona Nyaman

24 Juni 2021   17:04 Diperbarui: 24 Juni 2021   17:13 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Comfort Zone (NopeCenter)

Apakah rekan atau kerabat Anda pernah menganjurkan agar Anda keluar dari zona nyaman? Penulis sarankan sebelum Anda melakukannya bahwasanya Anda harus paham dengan konsekuensi yang mungkin diakibatkannya.

Kita selalu mendengar istilah "keluar dari zona nyaman" yang digaungkan oleh para motivator sebagai langkah atau upaya diri agar mengembangkan diri. Sebenarnya apa sih "zona nyaman" atau "comfort zone" yang dimaksud?

Zona nyaman yaitu suatu kondisi dimana pribadi merasa segala sesuatunya mudah, pasti, dan aman baginya.

Zona nyaman seringkali dikaitkan dengan karier seseorang. Sebagai gambaran, A merupakan karyawan tetap selama 12 tahun bekerja di sebuah perusahaan. Sebagai karyawan, A berhak atas gaji berikut tunjangan kerja setiap bulannya. 

Tanpa disadari A telah masuk dalam zona nyaman, dalam cakupannya ia merasa cukup dengan apa yang dicapai dan diperolehnya. Hingga suatu ketika kerabatnya datang menemuinya dan menganjurkan A agar keluar dari zona nyamannya itu guna mencari peluang yang lebih besar.

Lantas apakah A akan menerima langsung saran dari kerabatnya itu dan seketika keluar dari zona nyamannya begitu saja?

Pada hakikatnya begini, secara logika Penulis mengibaratkan dengan gambaran diatas yaitu mengapa seseorang menyarankan orang lain ibarat hidup di Istana untuk kemudian beralih mengadu nasib di hutan rimba dengan kemungkinan diterkam oleh hewan buas?

Faktanya tidak semua orang bisa sukses dengan cara keluar dari zona nyamannya dan justru terpuruk karena mimpi-mimpi yang bisa diraihnya itu. Kenapa? Capaian kesuksesan itu relatif, setiap apa yang pribadi capai bisa diartikan sebuah kesuksesan jikalau Anda benar-benar bersyukur.

Hal besar tidak selalu bisa dicapai dengan cara pejudian diri, melainkan dengan doa, akal, usaha, dan mental pantang menyerah. Dan tidak semua orang memiliki DNA untuk menjadi orang sukses atas segalanya karena setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan oleh karenanya manusia harus mawas diri sampai mana kemampuannya.

Kembali mengenai keluar dari zona nyaman ini bisa berarti dengan menyarankan orang bertempur di medan perang tanpa senjata. Menurut Penulis hal tersebut sama dengan menganjurkan seseorang bunuh diri. Oleh karena itu sebelum melakukannya, pahami sisi plus dan minusnya baik zona nyaman yang Anda rasakan berikut hutan rimba yang Anda akan jelajahi.

Hal pertama yang Anda perlu pikirkan yaitu apakah berada di zona nyaman itu sebagai aib atau sesuatu yang salah dilakukan?

Ibarat di zona nyaman Anda dapat makan 2x sehari dan imbauan rekan Anda mengatakan bahwa di luar sana Anda bisa makan 3 s.d 4x sehari. Kemudian coba pikirkan kembali apakah yang disarankan rekan Anda itu pasti atau terjamin bakal terjadi atau malah akan menyebabkan Anda tidak makan apa-apa sama sekali.

Dengan kata lain apa? Bahwa keluar dari zona nyaman itu sama dengan Anda melangkah kepada suatu kondisi dimana tidak ada kepastian. Pertanyaannya apakah Anda bertipikal individu yang bersedia dan mampu menghadapi keadaan tersebut?

Kedua apa perlu Anda pikirkan yaitu apakah Anda memiliki "safe" yang mencukupi untuk memfasilitasi kebutuhan hidup ketika Anda memutuskan keluar dari zona nyaman?

Hal yang kedua ini Penulis katakan sangat penting sekali agar Anda pikir dengan baik-baik. Jika Anda sudah berkeluarga, setidaknya Anda harus memikirkan apakah dengan Saya memutuskan keluar dari zona nyaman maka kebutuhan hidup keluarga tercukupi? Pikirkan betul dampak bukan hanya kepada diri Anda tetapi kepada hal-hal yang berkaitan dengan nafkah Anda dapati 

Ketika kalkulasi Anda salah, Penulis katakan niscaya Anda akan menemui 2 pilihan yaitu menjalani segala sesuatunya dari awal kembali atau malah terpuruk.

Apa yang Penulis maksudkan, jika Anda begitu bodoh dengan memutuskan keluar dari zona nyaman setidaknya sebagai antisipasi Anda harus memiliki rencana matang jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Jangan keluar dari zona nyaman apabila tanpa persiapan matang.

Hal ketiga, pada hakikatnya Anda bisa keluar dari zona nyaman Anda namun tetap berada di zona nyaman Anda rasakan saat ini.

Anda harus berpikir jikalau hanya berkaitan agar Anda makan 2x sehari menjadi 3 s.d 4x sehari maka mengapa Anda tidak menambah usaha Anda lebih giat lagi guna mendapatkan hasil lebih?

Penulis beri contoh di lingkup Kompasiana ini, toh sedikitnya dari Anda yang berkontribusi di platform ini mendapatkan penghasilan tambahan dengan meluangkan waktu menulis artikel.

Hal diatas itupun bisa Anda terapkan semisal dengan membuat usaha kecil-kecil dengan menyisihkan berapa persen dari penghasilan atau tabungan Anda dan memperkaryakan orang lain untuk mengerjakannya. Bukankah hal ini jauh lebih aman ketimbang keluar dari zona nyaman tanpa rencana?

Pada kesimpulannya Penulis hanya mengatakan agar jangan menelan mentah-mentah apa yang orang lain anjurkan untuk meraih sesuatu yang lebih.

Kenapa Penulis katakan demikian? Syukur-syukur keputusan Anda itu berbuah hasil, tetapi bilamana Anda nyatanya salah memperhitungkannya niscaya Anda tidak akan pernah lagi bertemu dengan orang yang menganjurkannya tersebut.

Keluar zona nyaman memang punya tujuan baik yaitu agar Anda tidak gap ketika Anda sampai pada waktunya nanti atau terpaksa keluar dari zona nyaman yang Anda rasakan. Akan tetapi bilamana Anda tidak punya niatan untuk kesana maupun rencana yang matang maka Penulis sarankan nikmati zona nyaman Anda sambil bertahap mencari ide baru.

Sebagai penutup, "semua orang bisa diajak senang, tetapi dikala susah belum tentu semua orang mau".

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun