Umur, jodoh, dan rezeki adalah misteri Allah ta'ala. Sebagaimana orang kerap mengatakan, jodoh kalau tidak dicari mana akan ketemu, tetapi sekalipun sekuat tenaga manusia berusaha jikalau Allah belum berkehendak mempertemukan seseorang dengan jodohnya maka apa daya manusia.
Bertemu dengan jodoh atau pasangan hidup kiranya menjadi impian bagi setiap individu. Asumsinya sangat sederhana, kasar katanya siapa sih yang mau mati dalam keadaan sendiri?Â
Apa Anda berkeinginan menjelang masa tua hidup sebatang kara tanpa ada yang merawat  dan tanpa hadirnya orang-orang tercinta disekitar Anda?
Pada hakikat membangun bahtera rumah tangga ialah suatu bagian siklus kehidupan yang manusia kelak jalani saat dipertemukan jodohnya. Jodoh bukan sekadar bermakna memiliki pasangan, melainkan pula sebuah proses dari regenerasi.
Akan tetapi jalan hidup tidak seorang pun manusia yang dapat memprediksi apa yang akan terjadi. Acapkali apa yang manusia rencanakan dan inginkan berbeda dengan kenyataan, tak terkecuali prihal jodoh.
Bertahun-tahun Anda mengeksplorasi ragam kisah percintaan dengan beragam karakter pasangan, tak satu pun dari mereka Anda rasakan kedekatan maupun kecocokan. Alhasil tangga menuju pelaminan kian sirna seiring umur Anda berangsur-angsur bertambah tua. Anda kemudian mulai merasa frustasi dan berusaha kuat untuk menerima kenyataan, Anda bakal mati sendirian.
"banyak jalan menuju Roma, banyak cara pula untuk bertemu dengan jodoh"
Faktanya, manusia tidak bisa demikian menyerah seperti itu, lebih-lebih mengenai jodoh. Ada kalimat mengatakan "banyak jalan menuju Roma", begitupun hal itu berlaku pula bahwa ada jalan agar Anda bertemu dengan jodoh yaitu dengan cara dijodohkan.
Logikanya mudah seperti ini, siapa itu jodoh? Pernahkah Anda berpikiran bahwa lawan jenis disamping Anda sekarang ini kelak menjadi jodoh atau pasangan hidup Anda? Pernahkah Anda berpikir orang asing yang Anda temui itu kelak menjadi jodoh Anda?Â
Pernahkah Anda membayangkan sahabat dekat Anda itu kelak menjadi jodoh Anda? Siapa yang menduga rasa benci diantara Anda berdua justru menimbulkan rasa cinta dan Anda berdua memutuskan hidup bersama?
Jadi pada hakikatnya, jodoh itu tidak ada manusia yang tahu dan bagaimana mendeskripsikannya. Kalau-kalau saja dari perjodohan yang dilakukan dapat memungkinkan Anda menemukan jodoh berikut kebahagian, lantas pertanyaannya kenapa enggak? Kenapa Anda tidak berupaya mengambil kesempatan itu?
Para pembaca sekalian, prihal dijodohan ini sebenarnya pernah Penulis bahas mengenainya. Hal pertama ketika Anda dijodohkan yaitu jangan berekspektasi terlampau tinggi terhadap lawan jenis Anda karena bisa saja hal tersebut yang menjadikan Anda sulit bertemu dengan jodoh.
Hal kedua ketika Anda dijodohkan yaitu jalani saja terlebih dahulu, jangan gengsi. Jangan pernah berpikir untuk mencari "chemistry" di awal, toh masing-masing pribadi memiliki karakter berbeda.Â
Anda boleh tanya kepada mereka yang telah menikah, apakah mereka menikah dilandasi kesamaan? Sudah pasti jawabannya tidak, karena hidup berumahtangga itu dilandasi oleh penyatuan dari perbedaan. Anda yang pertamanya belum pernah ketemu, jadi ketemu. Anda yang pertamanya belum suka, jadi suka. Anda yang pertamanya belum ingin menikah, jadi ingin menikah.
Seiring lama usia pernikahan, selama itu pula Anda terus membangun chemistry dengan pasangan hidup Anda. Seiring kebahagiaan hidup berumahtangga maka seiring pula beragam macam tantangan yang Anda hadapi bersama kelak, dan Anda berdua perlu beradaptasi dengan keadaan untuk menyelesaikannya.
Hal ketiga dan penting ketika Anda dijodohkan yaitu jangan pernah berpikir bahwa perjodohan yang Anda lakukan kelak akan gagal.Â
Bro n sis, orang pacaran bertahun-tahun saja bisa putus ditengah jalan. Orang nikah puluhan tahun, hidup kaya raya, punya keturunan macam Bill Gates dan Melinda Gates pun bisa cerai.
Lantas apa yang bisa Anda ambil hikmah dari gambaran itu? Apakah Anda lantas berpikiran perjodohan ini kelak akan gagal? Tentu tidak demikian. Bagaimanapun Anda akan berusaha untuk membuktikan perjodohan itu berhasil dan bahagia serta sekuat tenaga sampai titik darah penghabisan untuk mempertahankannya.
Pada kesimpulannya, Penulis mau mengatakan bahwa dijodohin itu bagian dari rencana Allah. Jangan pernah sungkan kelak bilamana ada orang yang berupaya menjodohkan Anda karena dibalik keinginan mereka membantu dan agar Anda bahagia bisa jadi hal itu merupakan bagian cara Allah ta'ala mempertemukan Anda dengan jodoh yang selama ini Anda tunggu-tunggu.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI