Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Perceraian Bill Gates

6 Mei 2021   10:10 Diperbarui: 6 Mei 2021   10:45 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar perceraian Bill Gates dan Melinda French Gates beberapa waktu lalu cukup mengejutkan. Tanpa kabar miring dan keduanya kerap tampil harmonis, siapa sangka pasangan yang menikah selama 27 dan memiliki 3 anak ini harus berpisah. 

Melinda sang istri menggugat Bill Gates bos Microsoft yang didaulat sebagai orang terkaya keempat di dunia. Proses perceraian ini sontak jadi perbincangan dikarenakan keduanya kini akan saling memperebutkan harta gono gini yang jumlahnya fantastis. 

Tak tanggung-tanggung total kekayaan yang mereka perebutkan sebesar Rp.2.529 triliun. Namun demikian dibalik proses perceraian yang sedang berlangsung keduanya sepakat bahwa yayasan amal yang mereka kelola akan tetap berjalan.

Menanggapi hal diatas, mungkin tak sedikit orang yang tidak percaya bagaimana mungkin pasangan yang sudah puluhan tahun menikah, memiliki keturunan, dan hidup tercukupi serta harmonis dapat berpisah. Akan tetapi Penulis katakan bahwa seperti itulah kehidupan, suka maupun duka kudu ditelan.

Perceraian kiranya bukan suatu hal yang baru dan dapat terjadi kepada siapapun mereka yang telah melalui kehidupan berumahtangga. Dan perceraiaan bisa banyak alasan yang melatarbelakanginya, namun perceraian bukan berarti akhir dari segalanya.

Dari perceraian Bill Gates dan Melinda sekiranya kita dapat belajar sesuatu, yaitu :

1. Harta banyak tidak menjamin kebahagiaan, melainkan hanya memenuhi kehidupan.

Kerap kali manusia memandang bahwa harta adalah segalanya, baik dalam kehidupan berumahtangga. Kita tentu tidak naif bahwa betul dalam hidup memerlukan uang untuk memenuhi segala kebutuhan. Tetapi kembali disaat berumahtangga, kita tidak bisa berpikir bahwa hanya dengan mengempan keluarga dengan uang maka semua akan berjalan lancar.

2. Dalam berumahtangga, bermodalkan cinta tidak akan pernah cukup. 

Berumahtangga butuh perjuangan dan tantangan kehidupan takkan pernah berhenti seiring lamanya pernikahan. Ketika dua orang memadu kasih dan terikat sebuah perjanjian sakral maka disitulah komitmen keduanya diuji, mampu tidak Anda berdua melaluinya. Mampu tidak ada mewujudkan kehidupan rumah tangga yang Anda berdua impikan diantara ekspektasi dan penilaian orang lain.

3. Berumahtangga ialah sebuah ujian dimana tak sedikit pasangan yang gagal melaluinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun