Seri ke-6 atau terakhir dari The Falcon and The Winter Soldier baru saja selesai pada Kamis malam kemarin. Sebagaimana awal mula maksud tujuan dari serial ini yaitu memperkenalkan sosok baru Captain America kepada penggemar dengan menempatkan The Falcon atau Sam Wilson sebagai successor.
Jalannya cerita seri ke-6 bisa dikatakan terbilang datar walau dibarengi aksi yang cukup intens, sedikit kejutan di akhir yang mungkin akan membuat penggemar Marvel Cinematic Universe (MCU) bertanya-tanya apakah serial ini akan ada season keduanya atau lebih dari itu, apa mungkin akan hadir film Captain America 4?
Menarik disimak disini bahwa title Captain America sebagaimana kita ketahui sudah diserahkan kepada Sam Wilson oleh Steve Rogers pada akhir Avengers End Game.
Keberadaan Steve Rogers pasca momentum itu tidak diketahui, namun yang jelas tidak adanya lagi nama aktor Chris Evans dalam projek MCU seolah memberikan sinyal "Captain America" sesungguhnya telah tiada.
Dari momentum itu Penulis melihat Marvel nampaknya punya misi yang lebih besar dan mereka berupaya terjemahkan dalam serial The Falcon and The Winter Soldier.
Kehadiran Sam yang didaulat sebagai Captain America berkulit hitam pertama mungkin akan mengejutkan semua orang ditopang penilaian stereotip bahwa Captain America seharusnya berkulit putih dan harus mampu mempresentasikan negara adidaya tersebut.
Dan disinilah kehebatan Marvel dalam membuat script harus Penulis akui dimana mereka mampu mengingatkan bahwa sosok pahlawan bisa siapa saja tidak terpaku pada SARA.
Sedikit spoiler, ketika Sam Wilson mengajak Isaiah Bradley ke museum Captain America berada setidaknya mempertegas hal itu bahwa kami berkulit hitam ikut andil dalam perjuangan dan secara tidak langsung menjadi maklumat bahwa Sam Wilson resmi menjadi Captain America.
Lantas apakah penunjukan Sam Wilson yang diperankan oleh Antony Mackie dilandasi oleh kampanye Black Lives Matter?
Mungkin orang akan berkata tidak dikarenakan film Avengers Endgame rilis pada 2019 lalu. Namun menurut Penulis hal itu sangat mungkin dan sudah jauh-jauh hari direncanakan sebagaimana projek film Avengers diinisiasi.Â
Kampanye Black Lives Matter telah digaungkan semenjak 2013 dan siapa sangka isu rasial yang terjadi di negeri Paman Sam terjadi hingga detik ini.Â
Dengan kata lain, didaulatnya Sam Wilson menjadi Captain America merupakan sebuah momentum tepat untuk mempersatukan warga Amerika dan sebuah upaya tidak langsung untuk meredam tindak kekerasan berbau SARA disana. Dan nampaknya pula Marvel fokus kepada prihal isu tersebut dimana mereka telah mempersiapkan komik akan munculnya Captain America perempuan berkulit hitam pertama.
Hal menarik untuk disimak lainnya yaitu akan bagaimana misteri dari projek Avengers selanjutnya?
Sampai sekarang misteri akan projek Avengers fase dua ini memang masih menjadi teka-teki. Akan tetapi dalam serial The Falcon and the Winter Soldier ada sedikit "easter eggs" prihal projek tersebut dimana Joaquin (rekan Sam Wilson) bertanya kepada Sam mengenai rumor apakah para Avenger sedang berada di sebuah markas rahasia di Bulan dan sedang sekarang memperhatikan kami di Bumi?
Sam saat itu mengakhiri rumor tersebut dengan menjawab bahwa ia ingin menuju Washington untuk melakukan "moon stuff".
Walau sekilas, cuplikan tersebut cukup membuat penasaran para penggemar Marvel. Dikaitkan dengan easter eggs pada film Spiderman Far From Home menurut Penulis perkiraan akan rumor tersebut besar kemungkinan benar adanya dan Sam Wilson ikut menjadi bagian dari projek Avengers fase dua.
Jika saja benar, lantas mengapa Marvel tidak membawa Sharon Rogers (anak dari Stever Rogers dan Peggy Carter) dalam projek Avengers?
Kiranya hal tersebut sangat tidak memungkinkan karena Sharon Rogers merupakan sosok Captain America pada multiverse yang berbeda. Memunculkannya Sharon Rogers pada pondasi cerita Avengers yang berjalan bisa dikatakan kurang pas walau tokoh tersebut punya daya tarik kuat kepada penggemar Marvel.
Secara garis besar, serial The Falcon and the Winter Soldier menegaskan dan mengingatkan kepada kita bahwa sosok pahlawan bisa siapa saja dan tidak harus mengenakan topeng, kostum, maupun memiliki kekuatan super. Lebih lanjut serial ini pun seakan mengajak penggemar untuk move on dan menerima akan kehadiran superhero-superhero baru.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H