Kondisi yang dihadapi oleh Pemprov DKI pun bagaikan pepatah "Gajah dipelupuk mata tak tampak, semut diseberang lautan tampak" dan seolah bertolak belakang dengan apa dukungan yang Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin.
Pertanyaannya sederhana, jika memang Pemprov DKI didukung untuk menjual kepemilikan saham di PT. Delta Djakarta lantas kenapa tak kunjung terjadi?
Boleh jadi Anies butuh dukungan mayoritas seluruh fraksi yang duduk di DPRD DKI Jakarta agar dapat mengeksekusi janji politiknya. Ini pun menjadi pertanyaan, kalau memang ada itikad baik untuk melepas saham tersebut berarti kemungkinan besar ada pertimbangan mengapa sama DPRD DKI Jakarta belum menyetujuinya dan mungkin salah satunya dikarenakan deviden saham yang diterima Pemprov DKI setiap tahunnya nilainya cukup besar.
Menanggapi hal diatas Penulis sebagai warga Jakarta tidak ada urusan maupun ikut berpolemik didalamnya, namun dibenak Penulis muncul pertanyaan seandainya janji Anies terealisasi apakah semua itu akan mengubah Jakarta?Â
Apa mungkin perlu kalangan ulama maupun Ormas Islam turun tangan memberikan wejangan kepada DPRD DKI Jakarta untuk kiranya segera menyetujuinya. Tentu rasa-rasanya akan dianggap telat toh isu mengenai penjualan saham ini telah lama bergulir tanpa kejelasan pasti.
Poin Penulis toh kalau dengan anggaran fantastis DKI Jakarta belum banyak yang Anies bisa lakukan, apakah dengan hasil menjual saham PT. Delta Djakarta lantas membuat kinerjanya akan semakin baik seiring sisa masa jabatannya?
Penulis harap semoga urusan jual menjual saham PT. Delta Djakarta ini hanya jadi komoditi politik saja. Jangan sampai seandainya kelak saham ini jadi dijual namun pada akhirnya tidak ada manfaat yang sama sekali warga DKI Jakarta rasakan terkecuali ego dari seseorang karena termakan oleh janjinya sedangkan pekerjaan rumah yang lain diabaikan.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.