Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Membaca Fenomena "Turnside" Industri Film Hollywood

22 Februari 2021   08:21 Diperbarui: 22 Februari 2021   08:56 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"There's no limitations on creativity".

Jika kita membahas film, kiranya tidak ada yang dapat menyangkal bahwa industri film Hollywood merupakan kiblat dari mayoritas industri film di muka bumi. Entah sudah berapa banyak film-film layar lebar yang telah ditelurkan oleh industri film negeri Paman Sam tersebut dan berapa banyak film mereka yang booming memecahkan rekor Box Offices, sebut saja The Avengers, Avatar, Titanic, Starwars, The Lion King, dan sebagainya.

Berbicara soal film, tak hanya Penulis ataupun mungkin dari kalian yang menyadari bahwa ada sebuah fenomena yang sedang terjadi di ranah Hollywood sana. Anda-anda mengenal film-film ini, seperti Deadpool (2016 dan 2018), Venom (2018), Joker (2019), Maleficent (2019), Cruella (2021), dan Morbius (2022)?

Ketika Anda membaca film-film itu, timbul dibenak Anda bahwa ada satu kesamaan dari mereka yaitu film dimana karakter utamanya jahat.

Mari kita bahas masing-masing. Mendengar nama Deadpool, Venom, dan Morbius maka bagi Anda fans Marvel Superheroes tentunya mengenal kedua karakter tersebut merupakan tokoh villain dari Spiderman. Begitu pula dengan Joker yang notabene merupakan musuh bebuyutan dari karakter DC Comics, Batman. Sedangkan Maleficent merupakan tokoh jahat dari cerita Sleeping Beauty dan selayaknya Cruella yang merupakan tokoh antagonis dari 101 Dalmatians.

Sebagaimana kita ketahui bahwasanya masing-masing tokoh maupun karakter memiliki inang atau subjek dari film yang memiliki nama besar dan terkenal. Akan tetapi yang menarik disimak disini ialah akan bagaimana tokoh maupun karakter tersebut bisa hidup diluar cangkangnya atau dapat dibuatkan side story-nya untuk difilmkan.

Lantas apakah memang sedang terjadi sebuah fenomena "turnside" pada industri film Hollywood? Ataukah kehadiran film-film itu merupakan sajian yang memang sengaja disuguhkan untuk memenuhi ekspektasi pecinta layar lebar?

Jika kita telusuri dan amati, film-film Hollywood kerap kali dipengaruhi oleh akan bagaimana sebuah peristiwa terjadi maupun hegemoni yang sedang trend pada dunia film mereka. Sebagai gambaran, film Armageddon dan Deep Impact, film 9/11, film 2012, film Olympus Has Fallen dan White House Down, film The Avengers dan Justice League, dan lain-lain.

Berkaca dari film-film tokoh antagonis Penulis sebutkan sebelumnya, secara tidak sengaja memang seperti membentuk sebuah "timeline" akan arah kiblat industri film Hollywood sedang bereksperimen atau memang telah dalam proses mengembangkan cerita yang Out The Box.

Mari kita telaah bersama. Kiranya semua tahu akan kalimat "kebenaran akan mengalahkan kejahatan" dan "kebaikan akan selalu menang" yang kerap menjadi jargon film-film yang bertemakan kepahlawanan maupun pembela kebenaran.

Namun pernah tidak Anda berpikiran seperti ini, semisal kenapa jagoan selalu menang dan penjahat selalu kalah? Kenapa enggak sekali-kali penjahatnya yang menang begitu? Atau pernahkah Anda terpikirkan bahwa tokoh antagonis pun bisa berbuat kebaikan dan kemudian dibuatkan filmnya?

Mungkin tak sedikit yang berpikiran sesuatu pemikiran yang gila bukan? Kenapa tidak mengikuti arus dan mengapa malah berupaya melawan arus?

Jawabannya hanya satu bahwasanya industri hiburan merupakan industri yang menuntut kreativitas dan terkadang untuk menjadi kreatif maka Anda harus berpola pikir luas untuk membuka segala kemungkinan.

Dari hasil ide-ide gila itu dapat pula hadir hadir film-film sukses, seperti halnya Deadpool, Venom, Joker, dan memungkinkan film-film yang lain selanjutnya.

Tetapi kembali jika kita membahas industri maka erat kaitannya dengan uang dan ide-ide gila itupun tidak akan berjalan bilamana tidak ada aliran uang untuk memproduksinya maupun proyeksi besaran nominal yang kelak didapatkan. Sekiranya si pencetus ide harus mampu mempresentasikan dan memproyeksikan bahwa ide gilanya itu memungkinkan dan dapat sukses di pasaran.

Contohlah tokoh Deadpool dan Venom yang dalam filmnya menjadi sosok pahlawan. Terkait hal tersebut memang bisa dikatakan sangat-sangat memungkinkan karena dalam ranah Marvel Superheroes maupun Spiderman mengadaptasikan istilah multiverse atau dunia alternatif. Sedangkan untuk Joker tidak menggunakan konsep multiverse, film Joker lebih kepada mengekspos keingintahuan publik akan lahirnya tokoh psikopat Joker nan misterius.

Lebih lanjut soal uang maka sebelum ide gila itu dieksekusi maka si pencetus harus mempersiapkan segala hal yang memungkinkan film agar sukses di pasaran, semisal skenario film, pemilihan aktor/aktris, kapan momentum tepat, dan sebagainya.

Dari itu semua dengan kata lain dalam dunia film bahwa segala sesuatu yang dapat menghasilkan uang maka sangat memungkinkan direalisasikan. Dan mengapa industri film Hollywood mampu melakukan itu semua yaitu dikarenakan sudah beranekaragam kreativitas yang mereka tanam dan oleh karenanya mereka tinggal merawatnya agar menjadi berkembang dan besar.

Dari pembahasan singkat diatas, semoga ada pembelajaran bagi insan perfilman nasional bahwasanya potensi atau peluang agar film-film lokal laku di pasaran baik dalam maupun luar negeri sangatlah terbuka. Hanya saja pertanyaannya kembali, apakah insan-insan perfilman tanah air berani mengeksplorasi ide mereka ataukah hanya cukup dengan keadaan yang ada.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun