"There's no limitations on creativity".
Jika kita membahas film, kiranya tidak ada yang dapat menyangkal bahwa industri film Hollywood merupakan kiblat dari mayoritas industri film di muka bumi. Entah sudah berapa banyak film-film layar lebar yang telah ditelurkan oleh industri film negeri Paman Sam tersebut dan berapa banyak film mereka yang booming memecahkan rekor Box Offices, sebut saja The Avengers, Avatar, Titanic, Starwars, The Lion King, dan sebagainya.
Berbicara soal film, tak hanya Penulis ataupun mungkin dari kalian yang menyadari bahwa ada sebuah fenomena yang sedang terjadi di ranah Hollywood sana. Anda-anda mengenal film-film ini, seperti Deadpool (2016 dan 2018), Venom (2018), Joker (2019), Maleficent (2019), Cruella (2021), dan Morbius (2022)?
Ketika Anda membaca film-film itu, timbul dibenak Anda bahwa ada satu kesamaan dari mereka yaitu film dimana karakter utamanya jahat.
Mari kita bahas masing-masing. Mendengar nama Deadpool, Venom, dan Morbius maka bagi Anda fans Marvel Superheroes tentunya mengenal kedua karakter tersebut merupakan tokoh villain dari Spiderman. Begitu pula dengan Joker yang notabene merupakan musuh bebuyutan dari karakter DC Comics, Batman. Sedangkan Maleficent merupakan tokoh jahat dari cerita Sleeping Beauty dan selayaknya Cruella yang merupakan tokoh antagonis dari 101 Dalmatians.
Sebagaimana kita ketahui bahwasanya masing-masing tokoh maupun karakter memiliki inang atau subjek dari film yang memiliki nama besar dan terkenal. Akan tetapi yang menarik disimak disini ialah akan bagaimana tokoh maupun karakter tersebut bisa hidup diluar cangkangnya atau dapat dibuatkan side story-nya untuk difilmkan.
Lantas apakah memang sedang terjadi sebuah fenomena "turnside" pada industri film Hollywood? Ataukah kehadiran film-film itu merupakan sajian yang memang sengaja disuguhkan untuk memenuhi ekspektasi pecinta layar lebar?
Jika kita telusuri dan amati, film-film Hollywood kerap kali dipengaruhi oleh akan bagaimana sebuah peristiwa terjadi maupun hegemoni yang sedang trend pada dunia film mereka. Sebagai gambaran, film Armageddon dan Deep Impact, film 9/11, film 2012, film Olympus Has Fallen dan White House Down, film The Avengers dan Justice League, dan lain-lain.
Berkaca dari film-film tokoh antagonis Penulis sebutkan sebelumnya, secara tidak sengaja memang seperti membentuk sebuah "timeline" akan arah kiblat industri film Hollywood sedang bereksperimen atau memang telah dalam proses mengembangkan cerita yang Out The Box.
Mari kita telaah bersama. Kiranya semua tahu akan kalimat "kebenaran akan mengalahkan kejahatan" dan "kebaikan akan selalu menang" yang kerap menjadi jargon film-film yang bertemakan kepahlawanan maupun pembela kebenaran.
Namun pernah tidak Anda berpikiran seperti ini, semisal kenapa jagoan selalu menang dan penjahat selalu kalah? Kenapa enggak sekali-kali penjahatnya yang menang begitu? Atau pernahkah Anda terpikirkan bahwa tokoh antagonis pun bisa berbuat kebaikan dan kemudian dibuatkan filmnya?