Hidup membina rumah tangga itu tidak lepas dari cobaan dan tantangan, kedua hal itu Anda dan pasangan akan selalu hadapi sehari-harinya. Ketika Anda berdua mampu menghadapinya barulah disitu kebahagiaan lahir.
Jangan Anda kira bahwa dengan bersatunya dua insan yang saling mencintai maka konflik tidak akan terjadi. Konflik dalam rumah tangga sesuatu yang pasti terjadi dan Anda makan setiap hari, ibarat orang tua dahulu katakan bumbu-bumbu dalam rumah tangga.Â
Pertanyaannya, bumbu-bumbu itu bagaimana cara Anda meramunya. Apakah racikan bumbu-bumbu itu akan membuat rumah tangga Anda jalani kian harmonis atau justru malah ke jurang perceraian?
Ketika Anda menikah, jangan hanya mau enaknya saja. Senang Anda nikmati dan Anda umbar sana sini. Tetapi dikala duka terjadi, Anda ibarat Petinju yang kalah sebelum bertanding. Kalau Anda bermental seperti itu niscaya kelak untuk kesekian kalinya yang Anda temui hanyalah kegagalan.
Penulis selalu mengingatkan, perceraian itu bukan akhir dari segalanya. Cerai itu bukan berarti kiamat! Jangan pikirkan bahwa dengan Anda dan pasangan bercerai maka rumah tangga Anda selesai.
Perceraian itu adalah momentum untuk Anda dan pasangan merenung interopeksi diri masing-masing apa yang salah dan perlu diperbaiki dari jalinan rumah tangga Anda yang retak.Â
Jangan malah jadikan momen perceraian sebagai momentum untuk mencari pasangan baru. Tetapi jadikan momen perceraian itu sebagai momentun untuk saling memperbaiki diri serta keinginan untuk dapat hidup bersama kembali, toh tidak ada larangan orang yang bercerai dapat menikah kembali, toh tidak ada kewajiban kalau Anda bercerai maka Anda harus menikah dengan yang lain.
Ketahuilah tidak ada persiapan menikah kecuali niat untuk ibadah. Ketika Anda menikah sadari betul bahwa Anda hidup bersama pasangan Anda dan untuk dapat segala sesuatunya berhasil butuh komitmen dari keduanya. Anda berdualah yang menentukan nasib masa depan bersama. Bermodalkan kata cinta dalam berumah tangga tidaklah cukup, tetapi dengan cinta yang tulus mampu membuat rumah tangga bertahan. Dan ingatlah selalu, suka duka itu datangnya dari Allah ta'ala dan hanya dengan berada pada jalan-Nya lah manusia dapat menempuh kebahagiaan.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H