Kritik Megawati bilamana dirunut bahwa ada benarnya pula. Sebagai Ibukota dengan resources yang berkali-kali lipat daerah lain dan fasilitas pendidikan yang lebih baik maka seharusnya ditopang dengan manajemen yang kiranya jauh lebih baik.
Penulis yakin bahwasanya di Balai Kota sana banyak orang-orang pintar dengan sederet gelar mentereng. Tetapi faktanya hanya bermodalkan kepintaran dan gelar ternyata tidak cukup untuk menyelesaikan permasalahan yang Ibukota hadapi dan seharusnya mereka melihat apa yang kurang dari hal tersebut mengapa masalah di Jakarta tak kunjung selesai.
Lebih lanjut kritik Megawati itu juga tidak hanya tertuju kepada Anies semata. Kalau Anda-anda berpikiran, kenapa Megawati baru mengungkapkannya sekarang bukan berarti pemimpin Jakarta yang dahulu sempurna karena setiap manusia pasti ada kurangnya, tetapi karena Anies-lah yang sedang memangku tanggungjawab prihal Ibukota.Â
Kritik Megawati merupakan kritik kepada seluruh elemen yang hinggap di Ibu kota ini untuk merawat dan menjaganya, jangan hanya bermodalkan ingin hidup dan berbuat semaunya.
Penulis pun melihat Kritik Megawati ini juga sebagai pengingat bagi siapapun yang kelak memimpin Jakarta bahwasanya segudang permasalahan menanti untuk segera diatasi. Semoga saja di masa kepemimpinan Anies tersisa syukur-syukur bilamana beliau mampu menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada sehingga kelak yang meneruskannya dapat fokus mempertahankan kinerja baik serta membenahi pekerjaan rumah Ibukota Jakarta yang lain.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI