Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

RR Vs LBP, Rakyat Cuma Bisa Tepok Jidat

12 Juni 2020   14:40 Diperbarui: 12 Juni 2020   14:44 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Debat hutang Indonesia RR dan LBP (Kompas)

"Pemerintah berutang karena penerimaan belum pas dengan kebutuhan. Tapi utang kita semuanya produktif," ujar Luhut di Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Namun penjelasan mengenai hutang negara Indonesia seiring waktu nampaknya tidak memuaskan sebagian pihak yang terus merongrong nilai hutang Indonesia yang terus bertambah dan cenderung tidak terkontrol.

Rakyat Indonesia yang (mohon maaf) mayoritas awam prihal polemik hutang Indonesia ini pun seolah tersulut dan tak segan menilai pemerintah tak becus mengelola negara.

Penulis pun menilai sampai detik ini polemik akan hutang negara Indonesia ini belum jelas dimana akar dan ujungnya. Hampir sebagian besar debat kusir mempersoalkan hutang Indonesia lebih kepada sebuah arena untuk menjatuhkan lawan politiknya. Minim sekali upaya untuk mencerdaskan publik prihal bagaimana kondisi ekonomi Indonesia saat ini dan kiranya apa saja sih manfaat dari tetek bengek hutang tersebut bagi rakyat Indonesia.

Rakyat pun hanya dibuat tepok jidat pusing karena tatkala para ahli ekonom saling beradu argumentasi, para elit politik saling sikut berebut kekuasaan, sedangkan kebutuhan dan beban biaya hidup rakyat terus bertambah setiap saat.

Tentu apa yang Penulis harapkan bilamana debat nanti antara RR dan LBP terlaksana bukanlah layaknya ajang adu jotos dua kubu berusaha saling menjatuhkan. Walau mungkin itu harapan dari sebagian pihak yang sudah muak melihat sulitnya elit politik di negeri ini untuk akur dan berusaha bersama-sama membangun bangsa ini.

Kiranya semoga debat antara RR dapat  mencerdaskan rakyat akan apa maksud dari hutang negara. Karena bagi Penulis mempeributkannya pun hanya akan buang-buang waktu percuma terkecuali memang ada niatan Indonesia untuk melunasinya. 

Cobalah mendidik rakyat agar bagaimana menjadi sosok negarawan yang ber-intelektual, janganlah bertindak mempermalukan diri yang seolah-olah mengibaratkan negara layaknya sebuah pasar. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun