Prihal mundurnya Belva Devara ini pun menurut pandangan Penulis tidak berarti banyak kok. Terlebih apakah punya impact secara langsung kepada kestabilan pemerintahan Jokowi, tidak ada sama sekali. Andaikan mundur, toh tinggal diganti. Andaikan mundur, tinggal dicari lagi sosok muda Indonesia yang berprestasi lainnya. Andaikan tidak ada yang mau, toh tinggal dicari siapa yang mau. Apa dan dimana susahnya sih?
Satu dari sekian jawaban akan keputusan mundurnya Belva Devara yang bisa Penulis simpulkan ialah bahwasanya sosok Belva diakui adalah sosok muda hebat dan berprestasi, namun demikian Belva hanyalah segelintir sosok muda yang belum berpengalaman di betapa kerasnya dunia politik di Indonesia. Dunia politik dimana Anda-anda tidak cukup hanya bermodalkan tampang, jabatan, bahkan prestasi sekalipun. Melainkan dunia politik yang mengharuskan Anda-anda punya tekad, mental baja, dan tahan banting.Â
Sebagai penutup, Penulis ucapkan terima kasih Dek Belva atas partisipasinya selama menjabat sebagai Stafsus Presiden. Penulis berpesan, diluar sana tetaplah menjadi sosok membanggakan. Prestasi tidak mewajibkan syarat harus di Istana kok, prestasi bisa dihasilkan kapan dan dimanapun Dek Belva mau raih.Â
Hiraukan suara-suara bising di luar sana, mereka yang berisik hanyalah orang-orang yang risih karena tidak mampu mencapai apa yang mereka inginkan. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI