Sosok yang aktif, cerdas, memiliki personal yang baik, mau mendengar keluh kesah para Kompasianer, besar kepedulian kepada para Kompasianer dan Kompasiana, dan nilai-nilai positif lainnya yang membangun.
Mungkin yang jadi pertanyaan ialah mengapa sosok ini diperlukan? Mudah saja, alasan pertama tentu dikarenakan nama besar Kompasiana berikut pencapaiannya selama 11 tahun. Mau tidak mau, suka tidak suka Kompasiana membutuhkan sosok Kompasianer yang dapat mewakili dirinya agar lebih dikenal oleh publik.Â
Dengan kata lain layaknya fungsi macam Brand Ambassador, dimana sosok ini bukan sekadar mempromosikan Kompasiana tetapi memiliki kemampuan untuk mengajak publik agar gemar pada dunia literasi.
Hal kedua, mohon maaf ini bukan sekadar isu akan tetapi sebuah realita yang memang dihadapi oleh para Kompasianer dimana walau nuansa "sharing and connecting" diantara Kompasianer sangat kuat, akan tetapi pada hakikatnya tak sedikit dari Kompasianer yang minim rasa peduli baik kepada Kompasiana maupun sesamanya.
Mereka yang solidaritasnya rendah dan hanya mau berbuat apabila menguntungkan dirinya sendiri. Tak sedikit Kompasianer yang angkuh bahkan acuh, anti sosial, merasa lebih superior, sosok-sosok yang jauh dari image Kompasiana dimana seharusnya diisi oleh pribadi-pribadi yang humble serta dapat membaur.
Ya Penulis berharap hal ini dapat terwujud nantinya. Kompasiana yang tidak sakadar sebuah platform blog yang berisi para blogger, melainkan Kompasiana yang berisikan sebuah komunitas yang punya pondasi kuat akan kepedulian serta kebersamaan dan semoga hal ini dapat menjadi pilar untuk menjalin persatuan dan komunikasi yang baik di Kompasiana. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H