Namun demikian langkah apa-apa saja yang BPJS Kesehatan telah persiapkan untuk menghadapi era Digitalisasi kiranya perlu didukung oleh peran serta para peserta JKN (secara keseluruhan) untuk lebih mengoptimalkan beragam fitur layanan diatas dan dapat merasakan manfaatnya.
Dalam kesempatan ini pula, BPJS Kesehatan menyampaikan capaian kinerja pada tahun 2018 lalu, diantaranya :
1. BPJS Kesehatan memperoleh predikat Wajar Tanpa Modifikasian (WTM) untuk tutup buku tahun 2018 atau ke-5 secara berturut-turut sejak implementrasi Program JKN-KIS dari Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja Suhartono yang berafiliasi dengan Nexia International.
2. BPJS Kesehatan memperoleh skor aktual 85,72 (skor maks.100) dengan predikat Sangat Baik, untuk pengukuran Good Governance Tahun 2018 oleh BPKP.
3. Jumlah peserta Program JKN-KIS sampai akhir tahun 2018 adalah 208.054.199 jiwa. Menurut data pada 19 Mei 2019, jumlah peserta meningkat menjadi 221.580.743 jiwa. (83,6% penduduk Indonesia -Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Semester II tahun 2018)
4. Tahun 2018, BPJS Kesehatan sudah bermitra dengan 23.292 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 2.455 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
5. Indeks kepuasan peserta terhadap Program JKN-KIS sebesar 79,7% dan
indeks kepuasan fasilitas kesehatan yang melayani pasien JKN-KIS sebesar 75,8%.
Merujuk kepada kemajuan teknologi yang terus berkembang, fitur layanan yang BPJS Kesehatan buat dan capaian di tahun 2018 merupakan langkah konkret mengsukseskan program JKN-KIS sekaligus bukti komitmen mereka dalam upaya memberikan layanan kesehatan berkualitas bagi peserta JKN serta siap menghadapi tantangan di era Digitalisasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI