Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna dan Letak Kebahagiaan

17 September 2018   11:48 Diperbarui: 17 September 2018   14:24 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai contoh, apa yang bisa dibeli dengan uang Rp.100.000,-? Mungkin sebagian orang akan mengatakan uang segitu tidak dapat membeli apa-apa, namun hal berbeda menurut penulis dikarenakan anda bisa membeli 1Kg gula pasir, 2 liter minyak goreng, dan beberapa pernak pernik kebutuhan hidup sehari-hari lainnya atau berikan saja uang tersebut kepada anak anda atau orang lain yang membutuhkan dan amati seksama bagaimana senangnya mereka. 

Jadi pada kesimpulannya kebahagiaan itu tergantung kepada bagaimana manusia menafsirkan bagaimana sesuatu yang kecil menjadi sesuatu yang besar, bukan sebaliknya. Semakin anda menghargai nikmat Allah yang anda rasakan maka dengan begitu anda akan mudah menafsirkan kebahagiaan dan kehidupan anda akan diliputi oleh kebahagiaan serta hati yang damai.

Sebaliknya jika anda acap kali mengecilkan nikmat yang Allah berikan maka kehidupan anda kerap kali berkecimpung dengan kesusahan dan masalah disertai hati yang tak pernah tenang.

Jadi kebahagiaan itu sangatlah sederhana, mulailah dengan menghargai hal-hal dalam diri dan sekitar. Layaknya pepatah menabung sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, semakin banyak hal-hal kecil yang anda syukuri maka anda akan menemukan bagaimana mencapai kebahagiaan yang hakiki yaitu kebahagiaan yang Allah ridhoi.

Demikian artikel penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun