Di kala itu,
Di sudut cafe ditemani gerimis muda.Â
Aku diguncang oleh tatapnya.
Netra di balik kaca yang mengkilap
Kelam ganas membuatku kalap
Setajam silet, sepekat empedu di hati ayam.
Kendati senyumannya terukir indah
Aku terpaku di pijakan sunyi!
Tak berdaya, digurau hujan yang bernyanyi.
Cahaya surya di mata pekatnya,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!