Mohon tunggu...
Sansan Lie
Sansan Lie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Product Development and Innovation

Tarumanagara University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pentingkah Inovasi Food Service Packaging?

30 Mei 2022   23:10 Diperbarui: 30 Mei 2022   23:18 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sansan Lie - 115190183

Selama hidupnya, manusia tentu selalu memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Selain kebutuhan sandang dan papan, manusia tentu membutuhkan pangan yang berupa makanan dan minuman untuk mengobati rasa lapar dan haus yang dapat dirasakannya.

Jika membahas tentang kebutuhan pangan, maka pikiran individu akan dibawa terbang kepada makanan sebagai pengisi perut yang lebih dominan. 

Meskipun makanan adalah hal yang bisa habis dalam sekejap, tetapi makanan terus-menerus diminati masyarakat dan selalu dikreasikan menjadi menu baru yang tak kalah lezat. 

Sejak zaman dahulu, makanan selalu mengalami perkembangan jenis, rasa, dan kekhasan lainnya yang variatif. Banyak makanan yang memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri sehingga akhirnya dapat diminati masyarakat secara luas. 

Di balik segala perkembangan keragaman makanan tersebut, variasi harga mulai dari yang termurah hingga termahal juga dapat dijumpai dalam berbagai jenis makanan yang berbeda-beda. 

Di samping faktor-faktor tersebut, tentu kita tidak boleh melupakan packaging atau kemasan yang digunakan pada makanan. Kemasan sangat berperan penting terhadap penilaian produk makanan yang diselubungi. Meskipun terkesan sepele, kemasan justru menjadi hal yang sangat penting bagi makanan. 

Hingga saat ini, sulit untuk menjumpai makanan tanpa kemasan yang beredar di pasaran. Sekali pun makanan tersebut hanya dibeli di pedagang kaki lima, namun makanan tersebut tentu memiliki kemasan yang digunakannya.

Bagi produk pangan sendiri, kemasan yang baik harus mampu melindungi makanan dari cahaya, mikroba, atau pun serangga yang dapat mengganggu kesehatan. Kemasan juga cukup mempengaruhi mutu suatu makanan dan berfungsi untuk menjaga keawetan umur simpan makanan. 

Namun, perkembangan zaman yang semakin modern tidak lagi menuntut kemasan untuk sekedar difungsikan berdasarkan tujuan dasarnya, tetapi kini kemasan makanan harus diinovasikan dalam rangka memaksimalkan kepuasan konsumen, mendukung aksi ramah lingkungan, serta mewujudkan active packaging dan intelligent packaging.

Jika ditinjau secara lebih lanjut, kita dapat mengetahui beragam fungsi kemasan makanan lainnya yang mungkin saja tak pernah terbesit dalam benak manusia. Kemasan makanan bahkan dapat berfungsi sebagai penakar jika diklasifikasikan berdasarkan bentuk kemasan yang digunakannya. 

Selain itu, kemasan juga dapat berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi konsumen dengan cara memberikan informasi yang mungkin dibutuhkan konsumen ketika mengamati produk makanan yang dilihatnya. Yang tak kalah penting, kemasan makanan juga dapat menjadi sumber hukum yang sah bagi sebuah produk karena desain dan ciri identitas yang digunakannya. 

Oleh sebab itu, inovasi pada kemasan menjadi salah satu hal yang diperlukan. Namun, penting pula untuk memperhatikan lima kriteria dasar kemasan yang meliputi kenampakan atau tampilan kemasan, kemampuan proteksi, fungsi kemasan, biaya pemilihan kemasan, dan potensi kemudahan yang ditawarkan kemasan ketika usai dipakai. 

Apabila suatu kemasan makanan berhasil untuk diinovasikan, maka kemungkinan peningkatan angka penjualan makanan pun dapat terjadi. Jika penjualan meningkat, maka roda perekonomian nasional pun dapat semakin menunjukkan kejayaannya. 

Jika perekonomian nasional membaik, maka masyarakat sebagai konsumen pun akan merasakan dampak peningkatan jumlah upah yang diterima dan dapat terus melakukan pembelian suatu produk makanan yang berkemasan inovatif. 

Kesuksesan suatu produk makanan dalam pasar tentu juga dinilai dari tinggi atau rendahnya angka penjualan dan permintaan yang terjadi. Perubahan angka tersebut juga dapat sangat dipengaruhi oleh kemasan yang digunakan. Kemasan yang menarik tentu dapat meningkatkan daya beli konsumen. 

Hingga saat ini, inovasi food service packaging yang kerap dijumpai ialah kemasan yang berbahan dasar kertas. Bahan dasar kemasan kertas dinilai praktis, murah, ringan, dan tidak mengganggu kesehatan. 

Berbeda dengan kemasan plastik yang telah dikenal sulit terurai dan tidak kokoh, kemasan kertas memiliki sifat yang lebih mudah terurai dan memiliki ragam bentuk (umumnya box) yang bervariasi ukurannya. 

Di samping itu, jika dibandingkan dengan styrofoam, kemasan kertas memang dinilai lebih unggul karena dapat dilapisi dengan plastik minyak yang dapat menahan uap makanan panas.

Selama ini, banyak masyarakat yang masih resah akan penggunaan styrofoam karena adanya kandungan zat kimia dalam bahan dasar pembuatan styrofoam. 

Meskipun demikian, food service packaging yang terbuat dari kertas kini juga mulai mengembangkan bentuk produk kemasan lainnya, termasuk kemasan minuman yang terbuat dari kertas. 

Kemasan kertas semakin dikembangkan dan diuji kualitasnya sehingga kini pun terdapat inovasi kemasan kertas yang dapat digunakan untuk mengemas minuman seperti yang digunakan oleh restoran cepat saji untuk mengemas minuman konsumen. 

Salah satu contoh inovasi food service packaging yang berbahan dasar kertas ini juga diproduksi dengan mempertimbangkan segala kriteria kesesuaian kemasan makanan. 

Inovasi lainnya yang dapat diterapkan dalam perubahan food service packaging juga dapat diwujudkan dalam peluncuran kemasan bio lunchbox yang 100% menggunakan bahan ramah lingkungan dan dapat didaur ulang tanpa memerlukan proses tambahan. 

Inovasi kemasan ini juga memiliki keunggulan tahan panas sehingga aman dipegang dalam kondisi hangat, tahan minyak, dan memiliki bahan yang lebih kuat akan air dan makanan berkuah lainnya. Tentu saja bio lunchbox juga dapat dipasarkan dengan harga yang terjangkau agar tetap terkesan ekonomis bagi masyarakat. 

Kesimpulannya, inovasi pada food service packaging merupakan suatu hal yang sangat penting bagi para pelaku bisnis pangan baik makanan maupun minuman. 

Selain untuk mencapai fungsi-fungsi kemasan yang semakin berkembang, inovasi juga diperlukan untuk meningkatkan daya tarik konsumen pada suatu produk makanan yang ditawarkan. 

Inovasi dalam hal apapun sebenarnya sangatlah esensial, sebab dengan adanya inovasi, maka disitu pulalah kita dapat menjumpai perubahan yang ditujukan demi kemajuan dan perkembangan suatu produk ke arah yang lebih positif. 

Referensi:

Chen, Shoue., Brahma, Sandrayee dkk. 2020. The Role of Smart Packaging System in Food Supply Chain. Journal of Food Science. 85(3), 517-525. Diakses dari www.fao.org

Nugraheni, Mutiara. 2018. Kemasan Pangan. Yogyakarta : Plantaxia.

Sucipta, I Nyoman., Suriasih, I Ketut & Pande Ketut Diah Kencana. 2017. Pengemasan Pangan. Denpasar : Udayana University Press.

Wardyaningrum, Damayanti., Widiawati, Dina dkk. 2021. Edukasi Keamanan Kemasan Plastik kepada Pedagang Makanan di Lingkungan Sekolah dan Perkantoran. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 12(2). 219-224. Diakses dari journal.upgris.ac.id. 

Yuliani, Rahma & Widyakanti. 2020. Peningkatan Penjualan Melalui Inovasi Kemasan dan Label UMKM. Jurnal Keuangan Umum dan Akuntansi Terapan (n.d.). Diakses dari Politeknik Keuangan Negara STAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun