BEST PRACTICE
Â
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Â PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 NISAM ANTARA
Disusun Oleh:
HASANAH,S.Pd
NIM : 23021141237
LPTK : PGRI MADIUN
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam membentuk sebuah peradaban bangsa. Pendidikan akan melahirkan perubahan dan penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini, faktor yang mempunyai peranan yang sangat penting yaitu guru. Sehubungan dengan hal tersebut profesionalisme guru kini semakin menyeruak ke ruang publik seiring dengan meningkatnya tuntutan akan mutu pendidikan. Guru akhirnya menjadi sorotan karena merekalah yang menjadi patokan terdepan yang berinteraksi langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam kondisi seperti ini, guru dituntut untuk mengembangkan keahlian, pengetahuan dan melahirkan hal-hal baru (Juhji, 2016).
Dalam pendidikan terdapat paradigma lama yaitu proses pembelajaran berjalan satu arah saja dan didominasi oleh guru. Kekeliruan guru dalam memilih strategi pembelajaran dapat menyebabkan siswa kurang tertarik pada pembelajaran sehingga berdampak pada berkurangnya motivasi dan keaktifan siswa, sehingga siswa tidak mampu memecahkan masalah kontekstual dalam proses belajar mengajar. Kemampuan pemecahan masalah berarti kecakapan menerapkan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya ke dalam situasi yang belum dikenal. Kemampuan memecahkan masalah sangat dibutuhkan oleh siswa. Karena pada dasarnya siswa dituntut untuk berusaha sendiri mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Konsekuensinya adalah siswa akan mampu menyelesaikan masalah-masalah serupa ataupun berbeda dengan baik karena siswa mendapat pengalaman konkret dari masalah yang terdahulu (Trianto,2007).
Hal ini juga terjadi di SMP Negeri 3 Nisam Antara, dimana motivasi dan keaktifan belajar peserta didik sangat rendah, sehingga mempengaruhi hasil belajar peserta didik, rendahnya hasil belajar dibuktikan dengan nilai yang diperoleh peserta didik ketika ulangan harian dan juga nilai ujian semester yang belum mencapai KKM >65.